Kasus Corona Melonjak, Pemerintah Keluhkan Pasien Positif Tak Sadar

ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc.
Sejumlah jamaah memasuki bilik semprot disinfektan sebelum mengikuti shalat Jumat berjamaah di Masjid Al Jihad Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/3/2020).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
27/3/2020, 18.21 WIB

Kasus positif virus corona atau Covid-19 meningkat 153 orang dibanding hari sebelumnya menjadi 1.046 orang. Bertambahnya kasus karena masih ada yang positif corona berada di tengah-tengah masyarakat dan melakukan kontak dekat dengan orang lain.

“Inilah yang jadi faktor utama dalam kaitan penambahan kasus dari hari ke hari,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jumat (27/3).

(Baca: Darurat Sistem Kesehatan Nasional Hadapi Ledakan Corona)

Yurianto menyebutkan orang yang positif corona kemungkinan tak sadar tengah menderita penyakit tersebut. Apalagi jika orang tersebut berusia muda dan memiliki daya tahan tubuh yang baik, sehingga tak memiliki keluhan apapun ketika terinfeksi corona.

“Sehingga tanpa disadari, kondisi tubuh yang penuh dengan virus ini dia sebarkan ke mana-mana melalui kontak dekat dengan orang lain di luar rumah atau kontak dekat dengan saudaranya di rumah,” kata Yurianto.

Pemerintah terus berupaya untuk mencari orang-orang yang menderita positif corona di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengadakan penelusuran kontak dengan pasien penderita corona di rumah sakit.



Setelah penelusuran dilakukan, pemerintah melakukan pemeriksaan cepat lewat metode rapid test. “Tentunya agar kami bisa menemukan dan kemudian dengan cepat melakukan isolasi dari kasus ini baik itu isolasi mandiri di rumah maupun isolasi di rumah sakit,” kata Yurianto.

Lebih lanjut, Yurianto meminta agar masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga jarak di tengah masyarakat. Dia juga meminta agar masyarakat rajin mencuci tangan dengan sabun.

Selain itu, Yurianto mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Konsumsi gizi yang baik serta protein dan vitamin yang cukup. Tidak harus panik beli vitamin di toko atau di apotek,” kata dia.

(Baca: Pandemi Corona Menjalar ke Negara Miskin, Risiko Lebih Besar Mengintai)

Reporter: Dimas Jarot Bayu