Singapura Bikin Alat Tes untuk Deteksi Virus Corona dalam 5 Menit

ANTARA FOTO/REUTERS/cnsph
Laboratorium tes RNA di provinsi Shanci, China, Jumat (14/2/2020). Singapura sedang mengembangkan alat tes baru bernama Cepat (25/3). Hasil tes tersebut dapat diketahui hanya dalam waktu 5 menit.
26/3/2020, 12.27 WIB

Berbagai cara dilakukan banyak ilmuwan guna mencegah virus corona Covid-19 menyebar. Salah satunya ilmuwan Singapura, Profesor Jackie Ying yang mengembangkan tes massal (rapid test) untuk mengetahui keberadaan corona di pasien dalam waktu 5 hingga 10 menit saja.

Jackie yang merupakan Kepala laboratorium Badan Sains, Teknologi, dan Riset (A*Star) milik Pemerintah Singapura ini menamakan tes tersebut 'Cepat'. Dia menargetkan dalam sebulan otoritas berwenang dapat memberikan lampu hijau tes tersebut.

“Kami telah melakukan validasi klinis awal di KK Women's and Children's Hospital, hasilnya sangat sensitif dan akurat,” kata Ying dikutip dari Straits Times, Kamis (26/3).

(Baca: Ilmuwan Singapura Temukan Cara Mempercepat Pembuatan Vaksin Corona)

Ying mengatakan mekanisme tes Cepat mirip dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang mengandalkan fotokopi genetik virus. Perbedaannya, mereka menggunakan enzim khusus sehingga tak memerlukan lagi proses pemanasan dan pendinginan mesin PCR. "Karena 60% waktu hanya digunakan untuk menunggu mesin PCR," kata Ying.

Dia juga menjelaskan pengembangam tes cepat dilakukan setelah bos A*Star Frederick Chew menantang ilmuwan di sana menemukan tes massal Covid-19 yang paling efisien. Sebelumnya laboratorium ini bekerja sama dengan MiRXES untuk memproduksi PCR.

“Krisis ini telah memaksa Singapura untuk meninjau ulang apakah kami memiliki kemampuan, dan kami mampu,” kata Ying.

Pekan lalu Direktur Jenderal badan kesehatan dunia (WHO) Tedros Adhanom Gebreyesus meminta semua negara menggelar tes massal sebagai kunci untuk menghentikan pandemi. “Pesan kami sederhana, tes, tes, tes,” kata Tedros.

Ying dan A*Star bukan ilmuwan pertama yang mencari jalan keluar dari penyebaran virus corona. Sebelumnya ilmuwan Duke bersama National University of Singapore Medical School berencana mengembangkan vaksin Covid-19.

Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong menargetkan uji coba vaksin akan dimulai pada tahun ini. Duke-NUS Medical School telah menggandeng Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) untuk mempersiapkan tes.

“Para ilmuwan di seluruh dunia telah berhasil mengisolasi dan membiakkan virus, yang akan membantu pengembangan vaksin," kata Gan dikutip dari Channel News Asia.

(Baca: Tak Mau Kalah dengan AS, Tiongkok Uji Coba Vaksin Virus Corona)