Fungsi Strategis Alat Pelindung Petugas Medis di Tengah Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/aww.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).
26/3/2020, 05.35 WIB

Rincian Kebutuhan APD Tiap Pekerja Medis

Kebutuhan APD untuk pekerja di lingkungan kesehatan bisa tergambar dari rekomendasi WHO. WHO membuat rekomendasi penggunaan APD di fasilitas kesehatan, maupun di lokasi lainnya seiring masalah kekurangan APD yang melanda dunia.

APD yang dibutuhkan dari mulai masker medis hingga pelindung lengkap dari kepala hingga kaki. Kebutuhan terbesar APD untuk petugas medis dan petugas kebersihan yang melayani di ruang isolasi dan di ruang konsultasi yang menerima pasien sakit pernapasan. Tiap petugas ini setidaknya membutuhkan lima jenis APD.

Beberapa APD hanya bisa sekali pakai seperti masker, sarung tangan, dan baju pelindung. Namun, ada juga jubah pelindung yang bisa dipakai berulang, dengan spesifikasi tertentu.

OPERASIONAL GUDANG LOGISTIK PENANGANAN COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.)

Berikut rekomendasi penggunaan APD dari WHO:

1. Kebutuhan APD pada fasilitas kesehatan yang merawat pasien corona

Di ruang pasien, tiap tenaga kesehatan membutuhkan lima jenis APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, pelindung mata, dan apron. Masker medis berjenis respirator N95 atau FFP2 standard dibutuhkan untuk yang menangani prosedur yang melibatkan aerosol.

Petugas kebersihan juga membutuhkan lima jenis APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan untuk pekerjaan berat, proteksi mata (jika ada risiko cipratan dari material organik ataupun kimia), sepatu boots atau sepatu kerja yang tertutup.

Sedangkan tiap pengunjung membutuhkan tiga APD yaitu masker medis, jubah pelindung, dan sarung tangan.

Di laboratorium, tiap petugas yang menangani sample dari saluran pernapasan membutuhkan empat APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata (jika ada risiko cipratan).

Pekerja yang berada di area administrasi, triase (tempat screening), dan ruang transit pasien (misalnya koridor), yang tidak kontak dengan pasien, dinilai tidak memerlukan APD, namun menerapkan jarak aman dengan pasien setidaknya 1 meter.

2. Kebutuhan APD pada fasilitas kesehatan yang tidak merawat pasien corona

Di ruang konsultasi, tiap tenaga medis membutuhkan empat jenis APD yaitu masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata untuk memeriksa pasien dengan gejala gangguan pernapasan. Sedangkan untuk yang tidak memiliki gejala gangguan pernapasan, APD tergantung penilaian di lapangan.

Petugas kebersihan juga membutuhkan empat APD yakni masker medis, jubah pelindung, sarung tangan untuk tugas berat (jika ada risiko percikan dari material organik atau kimia), serta boots atau sepatu kerja yang tertutup.

Jika dimungkinkan, masker perlu disediakan untuk pasien yang memiliki gejala gangguan pernapasan.

Sedangkan pekerja yang berada di area administrasi, ruang tunggu, dan triase, yang tidak kontak dengan pasien, dinilai tidak memerlukan APD, namun menerapkan jarak aman dengan pasien setidaknya 1 meter.

3. Kebutuhan APD di pintu masuk wilayah (seperti bandara/pelabuhan)

Di area screening, staf yang melakukan screening temperatur, tanpa kontak langsung, dinilai belum memerlukan masker. Namun, masker dan sarung tangan direkomendasikan bagi staf yang melakukan screening lanjutan berupa wawancara dengan penumpang yang memiliki gejala mirip infeksi corona dan memiliki rekam jejak perjalanan ke wilayah dengan kasus corona.

Sedangkan petugas kebersihan direkomendasikan untuk mengenakan empat APD yakni masker medis, jubah pelindung, sarung tangan untuk tugas berat (jika ada risiko percikan dari material organik atau kimia), serta boots atau sepatu kerja yang tertutup.

Di tempat isolasi sementara, staf yang memasuki ruang isolasi namun tidak memberikan pendampingan langsung kepada penumpang disarankan menggunakan masker medis dan sarung tangan. Di sisi lain, staf dan tenaga kesehatan yang melakukan pendampingan langsung disarankan mengenakan masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata.

Sedangkan petugas kebersihan direkomendasikan untuk mengenakan empat APD yakni masker medis, jubah pelindung, sarung tangan untuk tugas berat (jika ada risiko percikan dari material organik atau kimia), serta boots atau sepatu kerja yang tertutup.

Di ambulans atau kendaraan transfer, petugas kesehatan menggunakan masker medis, jubah pelindung, sarung tangan dan pelindung mata. Pengemudi yang mendampingi proses memasukkan dan mengeluarkan pasien terindikasi corona juga disarankan mengenakan kelengkapan yang sama.

Jika pengemudi tidak melakukan fungsi pendampingan dan tempat mengemudi bersekat dengan tempat pasien, maka pengemudi dinilai tidak perlu menggunakan masker. Di sisi lain, jika tidak ada sekat, maka masker direkomendasikan.  

4. Kebutuhan APD di masyarakat

Masker medis direkomendasikan bagi investigator yang melakukan wawancara langsung dengan orang yang diduga terinfeksi corona ataupun positif corona. Wawancara langsung juga disarankan di lingkungan terbuka. Meski begitu, WHO lebih merekomendasikan wawancara secara tidak langsung, misalnya melalui telepon atau konferensi video.

Sedangkan untuk mereka yang menjaga pasien corona di rumah dan memberikan layanan langsung -- seperti menangani tinja, urin, atau sampah lainnya – direkomendasikan untuk menggunakan masker medis, sarung tangan, dan apron (jika ada risiko cipratan). Bila tidak memberikan layanan langsung maka direkomendasikan mengenakan masker medis.

Di sisi lain, tenaga medis yang menangani pasien corona di rumah direkomendasikan mengenakan masker medis, jubah pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata. Adapun pasien disarankan menerapkan jarak sosial minimal 1 meter dan mengenakan masker bila memungkinkan, kecuali saat tidur.

Reporter: Nobertus Mario Baskoro

Halaman: