Pertamina Lanjutkan Proyek YY Blok ONWJ Tahun Depan

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi, pengeboran lepas panai. Pertamina Hulu Energi atau PHE berencana melanjutkan proyek YY Blok ONWJ pada tahun depan. Proyek tersebut sempat terhenti karena kebocoran sumur pada tahun lalu.
24/3/2020, 16.13 WIB

Pertamina Hulu Energi atau PHE memutuskan untuk melanjutkan proyek YY yang berada di Blok Offshore North West Java atau ONWJ. Pengembangan proyek tersebut sempat terhenti tahun lalu karena ada kebocoran sumur minyak yang menyebabkan Laut Jawa tercemar. 

Direktur Utama PHE Meidawati mengatakan perusahaan akan melanjutkan pengembangan proyek YY pada tahun depan. Namun, dia belum bisa merinci secara detail rencana perusahaan di proyek itu.

Pasalnya, PHE masih harus mengkaji dahulu kegiatan pengembangan proyek tersebut. "Lapangan YY akan kami aktifkan lagi tapi tahun depan. Saat ini sedang kami evaluasi," kata Meidawati kepada Katadata.co.id, Senin (23/3).

Anak perusahaan Pertamina itu pun hanya merencanakan pengeboran enam sumur eksplorasi, 51 sumur pengembangan, dan 50 sumur kerja ulang atau work over. Untuk pengeboran sumur ekplorasi bakal dilaksanakan di Blok North Sumatera Offshore (NSO) sebanyak dua sumur, Blok Nunukan sebanyak dua sumur, Blok Angursi satu sumur, dan Blok OSES sebanyak satu sumur.

(Baca: Investasi Pertamina Tahun Ini Naik 84%, Terbesar ke Sektor Hulu Migas)

Sebelumnya, SKK Migas berharap proyek YY bisa dilanjutkan mulai tahun ini. Pasalnya, proyek tersebut menjadi salah satu penyumbang lifting migas nasional.

Apalagi kebocoran sumur di proyek tersebut membuat lifting minyak tahun lalu tak tercapai. Adapun, SKK Migas menargetkan proyek YY dapat menyumbang minyak sebesar 4.000 barel minyak per hari (bopd) dan gas sebesar 25 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Biarpun begitu, Meidawati menyatakan tragedi tumpahan minyak di Blok ONWJ tidak mempengaruhi produksi migas perusahaan. Dia menjelaskan insiden tumpahan minyak Blok ONWJ tidak berdampak signifiikan terhadap kinerja anak usaha Pertamina itu.

Sebab, perusahaan terus melaksanakan kegiatan work over. Sehingga rata-rata produksi minyak perusahaan pada tahun lalu sebesar 78.002 bopd, naik dibandingkan realisasi rata-rata tahun sebelumnya yang hanya mencapai 68.996 bopd.Peningkatan produksi perusahaan dipengaruhi dari kinerja Blok ONWJ, Jambi Merang, dan JoB Tomori.

Selain itu, PHE melaksakana optimalisasi planned shutdown di Blok ONWJ, West Madura Offshore (WMO), dan Offshore Southeast Sumatera (OSES). Anak usaha Pertamina itu juga berusaha menekan penurunan produksi secara alamiah atau decline dari 35% menjadi 20%.

(Baca: Pertamina Selesaikan Pembayaran Kompensasi Awal Tumpahan Minyak ONWJ)