Pemerintah menyebut anak muda juga bisa terinfeksi virus corona. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau anak muda banyak beraktivitas di dalam rumah.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus corona Achmad Yurianto, anak-anak muda yang terjangkit corona kerap kali tanpa gejala. Hal tersebut, lanjutnya, membuat penyebaran corona menjadi semakin cepat.
Pasalnya, anak mudah tak sadar menularkan virus corona kepada seseorang yang lebih rentan. "Meski merasa muda, perhatikan bahwa kita bisa menjadi sumber penyebaran di keluarga kita," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3).
Yurianto pun meminta agar para anak muda bisa menaati imbauan pemerintah untuk lebih banyak beraktivitas di rumah. Jika memang hal tersebut tak bisa dilakukan, pemerintah meminta mereka tetap berhati-hati dengan cara menjaga jarak antar orang dan menghindari kerumunan.
(Baca: Pasien Positif Virus Corona Menjadi 450 Kasus, Meninggal 38 Orang)
"Hindari pertemuan-pertemuan yang menghadirkan banyak orang yang memiliki potensi penularan," kata dia.
Laporan dari Korea Selatan menunjukkan anak muda lebih banyak tertular virus corona. Hingga 14 Maret 2020, sebanyak 30% dari total kasus di Korea Selatan merupakan anak muda dengan rentang usia 20-29 tahun.
Berdasarkan laporan yang dibuat peneliti dari Centre for European Policy Studies, Andreas Backhaus, Korea Selatan mendeteksi banyak kasus positif yang tanpa gejala. Hal tersebut khususnya berasal dari anak-anak muda.
Penelitian Wei-jie Guan dan rekan-rekannya di Tiongkok yang diterbitkan di New England Journal of Medicine juga menunjukkan bahwa 55,1% penderita Covid-19 di Negeri Tirai Bambu berusia 15-49 tahun. Dari jumlah tersebut, 57,8% tidak mengalami kondisi penyakit yang parah.
(Baca: Sebesar 60% Kasus Kematian Akibat Virus Corona Terjadi di Jakarta)