Cegah Corona, Damri Setop Sementara Operasional Angkutan Antarnegara

ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Ilustrasi. Perum Damri menutup sementara rute perjalanan antarnegara guna mencegah penyebaran virus corona.
Editor: Agustiyanti
20/3/2020, 13.54 WIB

Perusahaan operasional milik negara Perum Damri menghentikan sementara angkutan lintas batas negara untuk mencegah risiko penularan virus corona. Trayek yang melayani rute Pontianak-Kuching dan Serawak, Malaysia serta Brunei Darussalam resmi ditutup sejak 17 Maret 2020.

Direktur Utama Perum DAMRI Setia Milatia Moemin mengatakan penutupan operasional tersebut sesuai dengan imbauan Kementerian Perhubungan. Adapun tenggang waktu pemberhentian operasional dilakukan hingga kondisi pandemi itu mulai kondusif.

"Sebagai upaya maksimalisasi pencegahan virus, Damri turut melakukan penghentian sementara pola operasional bus angkutan antar lintas batas negara (ALBN) sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur Kalimantan Barat," kata dia melalui siaran pers, Jumat (20/3).

(Baca: Bank Mandiri Berikan Relaksasi Fasilitas Kredit untuk UMKM Efek Corona)

Sementara itu, Perum Damri memastikan akan tetap melayani rute-rute domestik dengan mengedepankan keselamatan penumpang. Beberapa cara yang dilakukan yakni menempatkan hand sanitizer di sejumlah titik di Pool Damri dan penggunaan masker kepada penumpang serta pramudi.

Perusahaan juga membagikan masker gratis kepada penumpang, penyemprotan disinfektan di dalam bus, serta pengukuran suhu badan yang dilayani oleh petugas juga dilakukan. Layanan informasi mengenai pencegahan virus mematikan itu dan langkah-langkah antisipasi penularan sudah diletakkan di depan Pool Damri, serta kantor cabang maupun kantor pusat.   

"Kami mengimbau untuk tetap memperhatikan perkembangan informasi terkini dan kepada penumpang yang merasa kurang sehat agar segera melapor ke petugas untuk segera mendapat layanan kesehatan," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan 17 orang meninggal dunia akibat infeksi virus corona baru atau Covid-19. Sedangkan jumlah pasien corona yang meninggal dunia secara nasional sebanyak 25 orang.  

(Baca: Pegawai Terinfeksi Corona, Bank Permata Tutup Sementara Kantor Pusat)

Juru bicara pemerintah terkait penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus meninggal dunia paling banyak dari Jakarta, yakni 5 orang. "Sehingga di DKI Jakarta menjadi 17 orang," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (19/3). 

Angka rasio kematian akibat corona di Indonesia sekitar 8%. Rata-rata pasien positif corona yang meninggal dunia berada di rentang usia 45 hingga 65 tahun. Ada satu kasus pasien positif corona yang meninggal dunia berusia 37 tahun.

Jumlah kasus corona di Indonesia pada hari ini sebanyak 309 orang atau bertambah 82 kasus dalam sehari. Sebelumnya jumlah kasus positif corona hanya 227 orang.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto