Angkasa Pura I Perketat Pengawasan dan Kebersihan di Bandara

ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia.
17/3/2020, 18.24 WIB

Upaya memitigasi paparan virus corona terus diupayakan oleh perusahaan jasa transportasi, salah satunya PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I. Direktur Pemasaran & Pelayanan AP I Devy Suradji menyatakan, pihak API I merespons pandemi virus corona dengan beberapa langkah.

Pertama, bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan di tiap bandara AP I untuk memeriksa penumpang internasional dan domestik melalui pengecekan suhu tubuh dengan thermal scanner dan thermal gun.

Kedua, AP I mengalokasikan tambahan 100 unit thermal gun untuk petugas di lapangan, untuk meningkatkan pengawasan terhadap kondisi kesehatan penumpang di bandara. AP I juga mensosialisasikan bahaya virus corona dan pencegahannya kepada seluruh penumpang, melalui penayangan digital poster pada giant wall di area publik.

Sementara itu, AP I aktif menginstruksikan kepada petugas pemeliharaan untuk melakukan pembersihan berulang secara menyeluruh pada fasilitas, peralatan dan perangkat yang digunakan di ruang publik di lingkungan bandara dan kantor AP I.

"Fasilitas-fasilitas ini mencakup toilet, seluruh bangku di terminal, kids zone, reading corner, nursery room, internet corner, handgrip eskalator, tombol lift, tombol di kiosk check-in, trolley, dan lainnya," ujar Devy kepada Katadata.co.id, Selasa (17/3).

(Baca: Pemerintah Larang WNA yang Pernah ke 6 Negara Masuk Indonesia)

Selanjutnya, pihak AP I juga memaksimalkan kerja sama sama dengan TNI dan Polri, melakukan sterilisasi dan atau desinfektan terhadap seluruh fasilitas, peralatan dan perangkat, setelah operasional bandara selesai.

Selain itu, AP I juga telah mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) yang merupakan pusat koordinasi, komando dan komunikasi penanggulangan bencana sesuai dengan Airport Disaster Management Plan (ADMP).

Untuk protokol kesehatan, AP I mengikuti apa yang telah diamanatkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, yakni berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, untuk memberikan penanganan khusus bagi individu yang teridentifikasi terpapar virus corona.

Dari segi bisnis, Devy mengungkapkan adanya pandemi virus corona ini benar-benar merugikan AP I, karena secara signifikan menurunkan minat masyarakat melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah penumpang di bandara yang dikelola AP I.

Menurut Devy, penurunan penumpang sudah dirasakan sejak akhir Januari 2020, seiring dengan makin banyaknya negara-negara yang terkonfirmasi virus corona.

"Setidaknya terdapat 12.703 penerbangan yang dibatalkan dari awal tahun hingga Februari tahun ini dengan detail sebanyak 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional di 15 bandara yang kami kelola," ujar Devy.

(Baca: Cegah Penyebaran Corona, Pupuk Indonesia Terapkan Kebijakan Preventif)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah