Cegah Corona, Tranjakarta, LRT & MRT Beroperasi Terbatas 06.00 - 18.00

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ilustrasi, sejumlah penumpang berjalan keluar dari Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Senin (17/2/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk membatasi layanan transportasi publik seperti Transjakarta, LRT, MRT untuk mencegah penyebaran virus corona.
16/3/2020, 07.55 WIB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi operasional transportasi publik seperti bus Transjakarta, LRT, hingga MRT. Hal itu untuk mencegah penularan virus corona.

PT Transportasi Jakarta memutuskan untuk memberhentikan layanan Angkutan Malam Hari (Amari) mulai Minggu (15/3) malam. Selain itu, Tranjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan kedatangana antar bus atau headway 20 menit dan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB mulai dari hari ini, Senin (16/3) hinggga 14 hari ke depan.

Adapun rute bus Transjakarta yang beroperasi mulai tanggal 16 hingga 30 maret 2020, yaitu Blok M-Kota, Pulo Gadung 1-Harminnu, Kalideres-Pasar Baru, Pulo Gadung 2-Tosari, Kampung melayu-Ancol, Ragunan-Halimun, Kampung Rambutan-Kampung Melayu, Lebak Bulus-Harmoni. 

Selain itu, rute Pinang Ranti-Pluit, PGC 2-Tanjung Priok, Kampung Melayu-Pulo Gebang, Penjaringan-Sunter Boulevard Barat, dan Puri Beta-Blok M. Hal itu berarti seluruh layanan non koridor (Non BRT), Royaltrans, dan Mikrotrans ditiadakan.

Perusahaan juga menerapkan pengurangan interaksi fisik dengan memberikan jarak antar individu sejauh satu hingga dua meter di halte dan bus Transjakarta yang melintas di 13 koridor. Untuk di halte, Transjakarta akan memberikan marka dimana pelanggan harus berdiri dengan jarak yang sudah diatur.

Untuk di Bus, pelanggan akan mengatur jarak duduk sehingga meminimalisasi interaksi fisik antar pelanggan. Petugas halte dan petugas keamanan akan membantu mengatur duduk di dalam bus dan diharapkan pelanggan dapat mengikut arahan yang ditentukan untuk kesehatan dan kenyamanan pelanggan.

Transjakarta juga akan menerapkan pembatasan jumlah pelanggan pada halte dan mengharapkan kesabaran pelanggan untuk ikut dalam tata tertib yang telah diberlakukan. Lebih jauh Transjakarta melipatgandakan sanitasi halte dan bus dengan cara mencuci bus dan interiornya lebih sering, membersihkan seluruh interior halte dengan interval yang lebih sering, serta memasang hand sanitizier di seluruh bus dan memastikan ketersediaan isi ulangnya di halte dan bus.

Untuk sementara, Transjakarta juga mengubah pola pengurusan kartu gratis. Pengurusan secara
langsung ke kantor Transjakarta ditiadakan terlebih dahulu. Pelanggan disarankan mengurus melalui sistem online layanan pelanggan 1500-102 atau e-mail naiktije@transjakarta.co.id.

(Baca: Cerita Orang Indonesia Jalani Isolasi saat Wabah Corona di Tiongkok )

PT MRT Jakarta (Perseroda) juga menetapkan perubahan jadwal layanan operasi MRT Jakarta mulai hari ini. Waktu operasi yang semula dimulai dari pukul 05.00–24.00 WIB menjadi pukul 06.00– 18.00 WIB.

Headway keberangkatan antar kereta berubah dari setiap 5-10 menit, menjadi 20 menit. Rangkaian
kereta MRT Jakarta dikurangi dari 16 rangkaian menjadi empat rangkaian.

Meskipun jadwal layanan operasi MRT Jakarta mengalami perubahan, MRT tetap menjalankan protokol pencegahan virus corona COVID-19 seperti pengecekan suhu badan dan pengadaan hand sanitizer di setiap stasiun.

Selain itu, seluruh perlengkapan salat, seperti mukena, sajadah, dan karpet musala di setiap stasiun ditiadakan sehingga masyrakat diimbau membawa perlengkapan salat masing-masing.

Sesuai dengan Protokol Pemerintah dalam penanganan virus corona COVID-19, jarak yang disarankan yaitu satu meter antar orang. Dengan dianjurkannya penerapan jarak sosial, MRT menetapkan maksimal 60 penumpang per kereta atau 360 penumpang per rangkaian kereta.

(Baca: Selain MRT, LRT Jakarta Tak Izinkan Penumpang Gejala Demam Tinggi)

Hal serupa juga diterapkan PT LRT Jakarta dengan menyesuaikan jam operasional layanan kereta mulai tanggal 16 Maret sampai dengan 14 hari ke depan. Waktu operasi layanan yang semula pukul 05.00-23.00 WIB berubah menjadi pukul 06.00-18.00 WIB.

Perubahan jadwal kedatangan kereta yang semula setiap 10 menit menjadi 30 menit. Selain itu, petugas keamanan yang bertugas akan memastikan jarak aman penumpang yang menggunakan layanan LRT Jakarta di stasiun ataupun kereta minimal satu meter.

Petugas juga tetap mengecek suhu tubuh penumpang. Jika melebihi 38 derajat celcius, penumpang tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan.

Setiap stasiun LRT juga tersedia hand sanitizer dan masker untuk yang membutuhkan dalam upaya mencegah penyebaran virus COVID 19. Selain itu, MLT membersihkan secara mendetail dan menyeluruh secara berkala kereta dan stasiun dengan menggunakan disinfektan.

Managemen LRT Jakarta juga menghimbau kepada seluruh karyawan untuk membatasi pertemuan atau kontak fisik ketika bekerja, menjaga jarak minimum 1 meter ketika berinteraksi, melaporkan kondisi kesehatan masing-masing dan memeriksa kesehatan apabila terdapat indikasi tidak sehat atau terkena virus apapun.

(Baca: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah Jadi 117 Orang)