Eijkman Ragukan Prediksi BIN soal Puncak Pandemi Corona pada Ramadan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Umat muslim berbuka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ramadan 2019. BIN memprediksi puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia terjadi pada Ramadan mendatang.
15/3/2020, 20.27 WIB

Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi bahwa puncak penyebaran virus corona bakal terjadi pada Ramadan mendatang. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pun meragukan hasil perhitungan yang dilakukan oleh BIN.

Wakil Kepala Eijkman Profesor Herawati Sudoyo mengatakan, untuk memprediksi puncak penyebaran Covid-19 perlu beberapa faktor pendukung seperti pengalaman migrasi virus serta data persebaran virus di masyarakat.

Selanjutnya, Herawati melanjutkan, instansinya membutuhkan logaritma khusus untuk menentukan prediksi dari faktor-faktor pendukung yang didapat. Beberapa institusi di luar negeri, menurut dia, telah menggunakan algoritma khusus tersebut untuk melakukan prediksi penyebaran virus corona.

Namun, Herawati tidak mengetahui seberapa presisi hasil prediksi dari BIN mengenai puncak penyebaran virus corona pada Ramadan mendatang. "Kita memang bisa melakukan prediksi (penyebaran corona), tetapi dari mana perhitungannya (BIN) saya tidak tahu," ujar Herawati saat ditemui di Jakarta, Minggu (15/3).

(Baca: 5 Orang Masih Diperiksa Lantaran Kontak Dekat dengan Pasien Corona)

Herawati menjelaskan, pada umumnya instansi menggunakan teknologi pengenalan (recognation). Lewat teknologi itu, menurut dia, instansi bisa melakukan prediksi atau modeling bagaimana hubungan natara pergerakan manusia dari tempat satu ke tempat lain serta sumber-sumber deteksi.

"Kemungkinan data bisa didapat dari prediksi itu melalui statistical dan matematical data yang dipakai," ujar Herawati. Ia mencontohkan, Harvard juga melakukan modeling yang sama sebelumnya, yaitu ketika meragukan tidak adanya virus corona yang menjangkit Indonesia.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur