Terawan Ungkap Alasan Indonesia Tak Lockdown untuk Mengatasi Corona

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menilai saat ini tak akan melakukan lockdown atau menutup kota maupun negara dalam  mencegah penyebaran wabah virus corona jenis baru atau Covid-19. Terawan menilai langkah terbaik yakni tindakan preventif atau pencegahan dengan membersihkan lingkungan dan menjaga imunitas anggota masyarakat.

Terawan menyatakan masyarakat tak perlu takut berlebihan karena malah memperburuk kesehatan. "Serangan panik itu yang paling menghancurkan imunitas, sehingga jangan sampai paranoid (dalam menghadapi corona)," kata Terawan seusai menemani Presiden Jokowi melihat penyemprotan disinfektan di masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (13/3).

Terawan menjelaskan hal yang terpenting dalam situasi saat ini membangun kepercayaan sehingga imunitas rakyat naik. "Apa yang dibangun negara yang mulai bangkit dari Covid-19 yakni membangun imunitas psikologis rakyatnya sehingga imunitasnya naik," ujar Terawan.

(Baca: Pemerintah Sebut Ada Potensi Penularan Corona di Transportasi Publik)

Beberapa negara memilih lockdown dalam menghadapi corona seperti Italia sejak 9 Maret 2020, Denmark sejak 13 Maret 2020, Filipina sejak 12 Maret 2020 hingga Irlandia pada 12-29 Maret 2020.

Pemerintah Tiongkok sejak Januari lalu mengisolasi kota Wuhan dan beberapa kota di dekatnya yang menjadi lokasi episentrum Covid-19, sedangkan Korea Selatan menutup Daegu yang merupakan wilayah pertama kali penyebaran corona.

"Program preventif yang terus kami ajukan seperti menyemprot disinfektan di tempat peribadatan supaya ibadah lebih aman dan nyaman," kata Terawan.

(Baca: Presiden Filipina Putuskan Isolasi Kota Manila Cegah Penyebaran Corona)

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan virus corona sebagai pandemi karena hingga hari ini telah meninfeksi 134.679 orang yang tersebar di 119 negara. Saat ini sebanyak 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 meninggal.

Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan kasuspositif corona  di luar Tiongkok. Di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran sebanyak 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 67 kematian.

Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit Covid-19 dan 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hingga kini sebanyak 5 orang dinyatakan sembuh dan tiga orang meninggal akibat corona.

(Baca: JK Sebut Sistem Lockdown dapat Diterapkan di Indonesia Atasi Corona)