Pemerintah Akan Telusuri 3 Kasus Corona yang 'Diekspor' ke Singapura

ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar S
Warga membeli persediaan mie instan setelah Singapura meningkatkan peringatan wabah virus korona menjadi oranye, di sebuah supermarket di Singapura, Sabtu (8/2/2020).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
10/3/2020, 16.58 WIB

Pemerintah akan mengidentifikasi tiga kasus positif virus corona atau Covid-19 yang disebut 'diekspor' Indonesia ke Singapura. Juru bicara nasional terkait penanganan virus corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya akan menelusuri ketiga kasus tersebut.

Untuk itu, pemerintah akan mengidentifikasi terlebih dahulu tiga pasien tersebut melalui Kedutaan Besar RI di Singapura. "Akan kami tanya ke KBRI untuk ditindaklanjuti ke ketiga pasien tersebut. Setelah itu akan kami telusuri," kata Yuri di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/3).

Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan tiga pasien pooitif corona dari Indonesia yang dirawat di negara mereka. Tiga pasien tersebut diidentifikasi sebagai kasus 147, 152 dan 153. Kementerian Kesehatan Singapur menyebut ketiga kasus tersebut impor yang kemungkinan terinfeksi saat pasien berada di Indonesia.

(Baca: Indonesia Disebut Ekspor Tiga Kasus Corona ke Singapura)

Kasus 152 merupakan pria Indonesia berusia 65 tahun yang tiba di Singapura pada tanggal 7 Maret. Saat ini dia dirawat di ruang isolasi di Singapore General Hospital (SGH). Tim medis Singapura menyatakan pasien 152 sebagai positif corona sejak 8 Maret.

Pasien ini menyatakan gejala corona muncul sejak 28 Februari dan dia mendapatkan perawatan di rumah sakit di Jakarta sejak 2 Maret. Namun, pihak rumah sakit di Jakarta tak memperlakukan pasien tersebut sebagai penderita corona.

Kasus 153 merupakan perempuan warga negara Singapura berusia 65 tahun yang terkonfirmasi positif corona sejak 8 Maret dan kini menjalani isolasi di SGH. Pasien ini sempat berada di Indonesia pada 25 Februari hingga 28 Februari. Saat berada di Indonesia, dia mengunjungi saudara perempuannya yang menderita pneumonia. Pasien ini mengalami gejala corona sejak 3 Maret lalu.

(Baca: Tim Medis Pakai Jas Hujan, Kemenkes: Ada Stok Alat Perlindungan Corona)

Kasus 147 adalah pria WNI berusia 64 tahun yang tiba di Singapura pada tanggal 7 Maret dan saat ini diisolasi di  National Centre for Infectious Diseases (NCID). Pria ini melaporkan gejala corona pada 3 Maret ketika dia berada di Indonesia.

Pria ini demam ketika tiba di Bandara Seletar, Singapura dan menjalani tes swab Covid-19 di pos pemeriksaan. Dia dibawa dengan ambulans ke NCID pada 7 Maret malam, dan hasil tes selanjutnya mengkonfirmasi infeksi corona pada 8 Maret pagi.

Selain tiga kasus tersebut, satu WNI menjalani perawatan di Singapura yang disebut dengan kasus 133. Pria Indonesia berusia 62 tahun ini diduga terinfeksi saat acara makan malam di Safra Jurong. Dari 10 kasus baru corona di Singapura sebanyak enam di antaranya terkait dilaporkan terkait acara makan malam pribadi di area Safra Jurong, tepatnya di restoran Joy Garden pada 15 Februari lalu.

Sebelumnya ada kasus 21 yakni Tenaga Kerja Wanita asal Indonesia yang tertular dari atasannya. Pasien ini dinyatakan telah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit pada 18 Februari 2020.

(Baca: Membandingkan Cek Virus Corona di Indonesia dan Berbagai Negara)

Reporter: Rizky Alika