Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meyakinkan tak ada tempat yang rawan menjadi pusat penyebaran virus corona di DKI Jakarta, kecuali tempat di mana orang yang terinfeksi virus corona tengah berada.
Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan tidak ada dasar ilmiah yang menjelaskan virus corona dapat menyebar dengan sendirinya. Maka itu, tidak ada yang dinamakan tempat rawan.
"Tidak ada dasar mengatakan tempat rawan virus corona karena ini tidak jalan sendiri-sendiri, dia berada di tubuh orang. Jadi daerah yang paling banyak ya Rumah Sakit Sulianti Saroso yang banyak pasiennya," kata dia dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (4/3).
(Baca: IMF Siapkan Pinjaman Rp 705 T untuk Penanganan Virus Corona)
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia dan negara lain tengah serius menangani wabah ini. Tingkat risiko kematian juga telah menurun dari sejak awal kasus ini mencuat di Tiongkok. Maka itu, masyarakat diimbau untuk tidak berlebihan dalam menanggapi masalah ini.
"Tingkat kematian yang awalnya hampir 3% sekarang menjadi 2%, berarti turun menjadi lebih sedikit," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengimbau masyarakat untuk tidak mendatangi lokasi-lokasi yang sudah terjangkit virus corona.
“Pemprov akan secara rutin mengirim informasi, komunikasi risiko apabila ditemukan tempat-tempat baru yang perlu dihindari atau informasi baru yang perlu diketahui,” ujarnya.
(Baca: Menpan Tjahjo Dukung Langkah Anies untuk Jemput Pasien Terduga Corona)
Saat ditanya soal tempat yang dimaksud, ia pun menyebut ada tempat hiburan yang “dideteksi ada penularan”. Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, penularan dalam kasus pertama virus corona diduga terjadi di suatu tempat hiburan.
Untuk mengurangi potensi penyebaran virus corona, Anies pun menyatakan pihaknya telah memutuskan untuk membatasi izin keramaian. Pembatasan ini dilakukan dalam batas waktu yang belum ditentukan hingga situasi kembali kondusif.
Bahkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan akan mengkaji ulang izin keramaian yang sudah diberikan.
"Pemprov DKI tidak mengeluarkan izin baru untuk masyarakat kumpul-kumpul dalam jumlah besar, dan yang sudah terlanjur akan nanti akan di-review kembali," kata dia dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (2/3).
(Baca: Kemenkes Sebut Dua Pasien Corona Mengalami Tekanan Psikis)
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak 372 orang di Indonesia telah diperiksa terkait virus corona hingga Selasa (3/3). Dari jumlah tersebut, mayoritas dinyatakan negatif terinfeksi virus tersebut dan 14 orang masih menjalani proses pemeriksaan.
Sedangkan dua orang dikonfirmasi terinfeksi virus corona. Salah satu pasien tertular dari seorang warga negara Jepang, lalu pasien tersebut menularkan ke ibunya. Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.