Presiden Joko Widodo memerintahkan anak buahnya agar renovasi rumah sakit di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau selesai kurang dari sebulan. Pasalnya, fasilitas kesehatan tersebut diperlukan untuk mengisolasi pasien penyakit menular seperti virus corona Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan fasilitas kesehatan di Pulau Galang sebenarnya dalam kondisi baik. Namun renovasi diperlukan agar rumah sakit tersebut bisa beroperasi secara optimal.
“Tadi Bapak Presiden beri pengarahan, beliau menyampaikan kurang dari sebulan harus sudah siap digunakan,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3).
(Baca: Antisipasi Corona, Jokowi Bangun Rumah Sakit Khusus di Pulau Galang)
Namun Muhadjir menjelaskan lokasi isolasi pasien yang terkena virus corona nantinya tak hanya di Pulau Galang. Menurutnya, Pulau Natuna dan Pulau Sebaru tetap akan menjadi pilihan. "Nanti lihat mana yang paling mungkin (lokasi untuk isolasi)," kata Muhadjir.
Rencana renovasi rumah sakit di Pulau Galang guna jadi tempat pengobatan penyakit menular sebelumnya disampaikan Jokowi, Selasa (3/3). Dia mengatakan perbaikan fasilitas kesehatan akan dilakukan dalam waktu yang cepat. "Fasilitas itu sudah ada, tapi lama tidak digunakan. " kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3).
(Baca: RSPI Sulianti Saroso Isolasi Enam Orang Diduga Terinfeksi Virus Corona)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, proses renovasi fasilitas kesehatan di Pulau Galang mulai dilakukan pada Rabu (4/3). Ini lantaran pentingnya keberadaan rumah sakit khusus untuk menangani kasus virus corona.
Basuki menjelaskan keputusan untuk merenovasi fasilitas kesehatan di Pulau Galang diambil pemerintah karena transportasinya lebih mudah. "Kalau di Sebaru, malam atau ombak besar itu susah," kata Basuki.
Pulau Galang merupakan tempat pengungsian para warga Vietnam pascaperang saudara pada 1979-1997. Pulau tersebut memiliki berbagai fasilitas, seperti barak pengungsian, tempat ibadah, rumah sakit, dan sekolah yang dapat menampung sekitar 250 ribu pengungsi.