Imbau Warga Jakarta Tak Panik Belanja karena Corona, Anies: Stok Cukup

ANTARA FOTO/Suwandy
Ilustrasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membuka kegiatan olahraga sepeda santai di Kanal Banjir Timur (KBT), Malaka Sari, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2019). Anies menyebut stok kebutuhan cukup sehingga masyarakat tidak perlu panik belanja karena virus corona.
Penulis: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Febrina Ratna Iskana
2/3/2020, 19.42 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat tidak panik belanja atau panic buying karena wabah virus corona atau Covid-19. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk memastikan stok kebutuhan masyarakat tersedia.

"Siang ini terjadi panic buying dan kami sudah komunikasi dengan Aprindo, disampaikan stok kebutuhan cukup. Oleh karena itu jangan membeli berlebih karena dapat menganggu stabilitas," kata Anies saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (2/3) malam.

Lebih lanjut, Anies mengatakan pemerintah dan Aprindo tidak membatasi penjualan barang kebutuhan masyarakat. Salah satu barang yang paling diserbu masyarakat saat ini yaitu hand sanitizer.

Padahal menurut dia, langkah efektif untuk mencegah virus corona yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Oleh karena itu, Anies meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 

"Saya mengimbau masyarakat, meskipun ramai-ramai membeli hand sanitizer, paling baik cuci tangan dengan air mengalir dan sabun," kata dia.

(Baca: Virus Corona Masuk ke RI, Gerai Retail Diserbu Pembeli)

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengimbau masyarakat Indonesia tidak panic buying akibat wabah virus corona di Indonesia. Pasalnya, anggota peritel modern selalu siap memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan masyarakat. 

Dia pun mengimbau masyarakat lebih mementingkan kesehatan diri serta keluarga dan tidak cepat terpengaruh oleh kabar bohong yang disebarkan oknum tertentu.  Di sisi lain, Roy meminta peritel tetap melayani kebutuhan masyarakat serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan masyarakat terlayani dengan baik.

"Karena tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru di saat seluruh kebutuhan masyarakat sebetulnya dapat terpenuhi," ujar Roy dalam keterangan resmi beberapa waktu sebelumnya.

Salah satu fenomena panic buying terjadi di gerai retail modern Transmart Carefour. Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour Satria Hamid membenarkan adanya peningkatan kunjungan dan transaksi belanja masyarakat pada hari ini, Senin (2/3) di sejumlah  gerai perseroan di Jakarta. 

Kepanikan pembelian tampak di Central Park Jakarta Barat, Mall of Indonesia dan Pluit Jakarta Utara, serta Cempaka Putih Jakarta Pusat. Beberapa jenis barang yang banyak diborong pembeli di antaranya adalah sembako, sabun cuci tangan, dan masker .

"Memang dilihat dari grafiknya setelah jam 12.00 WIB, trafiknya naik terus di Transmart Carefour seluruh Indonesia atau sekitar 132 toko kami," kata Satria kepada Katadata.co.id.

(Baca: Anies Sebut DKI Jakarta Pantau 115 Orang Terkait Virus Corona )

Reporter: Tri Kurnia Yunianto