Pasok Gas ke 52 Pembangkit Listrik PLN, Pertamina Butuh Rp 25 Triliun

Katadata
Penandatanganan kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) terkait penyediaan pasokan dan pembangunan infrastruktur LNG bagi pembangkit milik PLN di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/2) (Foto: Kementerian ESDM)
27/2/2020, 20.17 WIB

PT Pertamina (Persero) akan memasok Liquefied Natural Gas (LNG) ke 52 pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Guna mendistribusikan gas, perusahaan minyak pelat merah itu menyiapkan dana sebesar Rp 25 triliun.

Kebutuhan pasokan ini seiring PLN yang mulai mengonversikan pembangkit listrik dari sebelumnya berbahan bakar minyak menjadi gas. Kesepakatan dua perusahaan pelat merah ini dituangkan dalam penandatanganan perjanjian penyediaan pasokan dan pembangunan infrastruktur gas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Kamis (27/2).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut pembangunan infrastruktur gas nantinya akan dikerjakan oleh anak usaha Pertamina yakni PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Lewat kerja sama tersebut, PLN akan menjalankan gasifikasi pembangkit listrik, membeli LNG dari Pertamina, dan konversi BBM diesel jadi LNG.

Targetnya, total kapasitas pembangkit listrik tersebut mencapai 1,7 Gigawatt di 52 lokasi. "Rp 25 triliun untuk bangun mini regasifikasi. Skema pendanaan nanti akan kami bahas," ujar Nicke di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (27/2).

(Baca: Gasifikasi Pembangkit Listrik, PLN Hemat Biaya Operasional Rp4 Triliun)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan