Pemerintah akan Evakuasi WNI Awak Diamond Princess dengan Pesawat
Pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess dari Jepang dengan menggunakan pesawat terbang. Sebelumnya, pemerintah mempertimbangkan opsi evakuasi WNI awak kapal pesiar yang dikarantina akibat virus corona tersebut dengan kapal laut.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan evakuasi dilakukan setelah Pemerintah Jepang sepakat mengenai waktunya. Namun Muhadjir tidak menjelaskan kapan WNI tersebut akan dipulangkan.
“Tempat evakuasinya ditetapkan di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta. Itu akan menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan," kata Muhadjir dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/2).
(Baca: Evakuasi WNI dari Kapal di Jepang, Jokowi: Tak Gampang Negosiasi)
Muhadjir mengatakan proses evakuasi dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para WNI juga akan diperiksa lagi kesehatannya ketika tiba di Tanah Air. “Mereka akan menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR),” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan ada dua WNI ABK Diamond Princess yang tak ikut pulang. Sehingga total warga Indonesia yang dievakuasi hanya sebanyak 68 orang. “Sekali lagi, evakuasi ini sifatnya sukarela,” ujar Retno.
Presiden Joko Widodo hingga hari Rabu (27/2) kemarin mengatakan negosiasi dengan Jepang untuk mengevakuasi WNI awak Diamond Princess berlangsung alot. Namun ia menjanjikan perundingan dengan otoritas Negeri Sakura akan diselesaikan dengan cepat. “Tidak segampang itu melakukan diplomasi dan negosiasi,” kata Presiden.
(Baca: Olimpiade 2020 di Jepang Terancam Batal Imbas Meluasnya Wabah Corona)
Melansir dari kantor berita Australia, ABC, para WNI di kapal Diamond Princess sudah meminta pertolongan kepada Jokowi agar segera dievakuasi. "Kepada Bapak Presiden Jokowi, kami di kapal Diamond Princess berada adi Yokohama. Kami takut terbunuh secara perlahan-lahan," kata salah satu pekerja.