Massa 212 Minta Ahok Mundur, Luhut: Dia yang Perbaiki Pertamina

ANTARA FOTO/Hiro
Massa Aksi 212 pada Jumat (21/2) lalu meminta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok untuk meletakkan jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina.
25/2/2020, 13.53 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membela Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diminta mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) oleh massa Aksi 212 pada Jumat (21/2) pekan lalu.

Menurut Luhut, tangan dingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah berhasil menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan energi pelat merah tersebut. Selain itu dia menilai Ahok sebagai sosok yang bersih dari korupsi sehingga kinerjanya sangat diperlukan untuk memperbaiki Pertamina. 

"Kalau saya boleh cerita malah Pak Ahok itu yang menemukan banyak sekali masalah masalah yang mau diperbaiki di Pertamina. Kita bersyukur ada Pak Ahok di Pertamina," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa (25/2).

Adapun desakan agar Ahok menyerahkan jabatannya muncul ketika Aksi 212 di Jakarta pada Jumat (21/2) lalu. Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara merupakan salah satu yang tokoh yang paling keras mendesak Ahok turun jabatan.

(Baca: Pertamina Buka Saluran Whistle Blower, Aduan Ditindaklanjuti Tim Ahok)

Menurut dia, selain kasus penistaan Agama, Ahok juga dibelit enam hingga 10 kasus korupsi. Kendati demikian, Marwan tidak menyebut secara rinci deretan kasus tersebut.

"Pak Ahok kita minta dalam waktu satu bulan dari sekarang supaya mundur dari komisaris utama Pertamina. Pertamina adalah perusahaan milik negara, milik rakyat. Kami tidak rela Ahok menjadi komisaris utama (perusahaan) milik rakyat," kata Marwan, Selasa (25/2).

Adapun Presiden Joko Wododo atau Jokowi menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina usai berdiskusi dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 22 November 2019. Ahok didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang bakal menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.

Selain itu jajaran direksi Pertamina juga dirombak, Emma Sri Martini yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Telekomunikasi Selular (Telkomsel), didapuk menjadi direktur keuangan menggantikan Pahala N. Mansyuri yang ditunjuk untuk memimpin Bank Tabungan Negara (BTN).

(Baca: Luhut Minta Ahok Kawal Target Produksi Minyak 1 Juta Barel di 2025)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto