Presiden Joko Widodo akan melantik Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menjadi Kepala Badan Keamanan Laut ( Bakamla). Aan Kurnia akan menggantikan Laksamana Madya TNI (Pur) Achmad Taufiqoerrochman yang menjabat sejak September 2018 dan akan pensiun.
Pelantikan Aan akan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Adapun informasi pengangkatan Aan telah disampaikan Jokowi sejak pertengahan Januari lalu kepada wartawan.
Ketika itu Jokowi mengatakan pemilihan Aan melalui proses Tim Penilaian Akhir (TPA). Jokowi menyebutkan, TPA memproses tiga calon kandidat dan memutuskan memilih Aan. "Banyak pertimbangan dalam proses di TPA," kata Jokowi.
(Baca: RI Beli Kapal Besar Dari Denmark untuk Perkuat Armada di Natuna)
Sebelum dilantik, Aan menjabat sebagai Danjen Akademi TNI sejak 2018. Pada Senin (10/2), dia menyerahkan jabatannya dengan upacara yang dipimpin Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Aan merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-32 tahun 1987. Dia beberapa kali memimpin kapal perang RI atau KRI, di antaranya Komandan KRI Tjiptadi-38 (1999), Komandan KRI Teluk Semangka-512 (2003) dan Komandan KRI Fatahilah-361 (2004).
Selain itu, Aan pernah berpengalaman sebagai Kepala Pendidikan dan Latihan Satuan Tugas Yekda LPD di Korea Selatan (2005-2007), Komandan Satuan Amfibi (Satfib) Komando Armada Timur (2008), hingga menjadi Asisten Operasi (Asops) Panglima Komando Armada Timur di Mabes AL (2012).
Pada 2012, Aan meraih pangkat bintang satu saat menjadi Komandan Lantamal IX Ambon. Setahun kemudian, Aan menjabat sebagai Kepala Dinas Hidro Oseanografi (Kadishidros), hingga menjadi Kepala Staf Komando Armada Timur (2014). Kemudian pada 2015 menjabat sebagai Panglima Komando Lintas laut Militer (Kolinlamil).
(Baca: Kapal Tiongkok Kembali ke Natuna, Perpres Zonasi Dinilai Mendesak)