Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, pada hari ini (7/2). Ia mengatakan bahwa renovasi tersebut merupakan yang terbesar dalam 41 tahun terakhir atau sejak masjid itu dibangun.
Alasannya, renovasi Masjid Istiqlal itu menghabiskan anggaran Rp 475 miliar. Dana tersebut digunakan untuk memoles lantai, mengganti karpet, pencahayaan, serta tata suara. Pemerintah juga menambah lahan parkir dan membangun ruang bawah tanah.
Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk renovasi eksterior Masjid Istiqlal. “Sungai yang ada di lingkaran Masjid Istiqlal semua diperbaiki sehingga tamannya menjadi lebih bagus lagi,” kata Jokowi
Jokowi juga menyetujui usulan pembangunan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dia berharap terowongan tersebut dapat menjadi sarana untuk silaturahmi. “Tidak perlu menyeberang, sekarang pakai terowongan silaturahmi,” katanya.
(Baca: Masjid Istiqlal Pertama Kali Direnovasi, Sedot Dana Rp 465 miliar )
Ia meninjau proyek renovasi Masjid Istiqlal mulai pukul 08.50 WIB, mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno turut hadir dalam peninjauan tersebut.
Jokowi bersama ketiga menteri mengecek beberapa titik renovasi di masjid tersebut. Renovasi Masjid Istiqlal ditarget selesai pada April 2020.
Dengan demikian, Masjid Istiqlal bisa digunakan ketika Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. “Kami harapkan nanti sebelum ramadan sudah bisa selesai sehingga bisa dipakai,” ujarnya.
Renovasi Masjid Istiqlal dimulai sejak Mei tahun lalu. Perbaikan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam 41 tahun masjid tersebut berdiri. Namun, saat itu pemerintah memperkirakan biayanya Rp 465 miliar.
Saat itu, Basuki Hadimuljono mengatakan perbaikan masjid ini dilakukan atas perintah langsung Jokowi. Pengerjaannya dilakukan kontraktor pelat merah, Waskita Karya, dengan jangka waktu 10 bulan.
"Presiden ingin Masjid Istiqlal jadi kebanggan negara," kata Basuki, pada Mei 2019. (Baca: Renovasi Masjid Istiqlal Dipastikan Tak Ganggu Ibadah Saat Lebaran )
Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid (BPPMI) Asep Saepudin mengatakan ciri khas Istiqlal yang didesain Silaban bertahun-tahun lalu tak akan diubah. Renovasi dilakukan dengan tiga semangat yakni di gedung utama untuk beribadah, plasa untuk rekreasi jamaah, dan menjaga cagar budaya.
"Khas dari F Silaban tidak akan berubah," kata Asep merujuk pada nama sang arsitek, Frederich Silaban. Masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1961. Saat itu, Presiden Soekarno membuat sayembara bagi calon arsitek yang akan mendesain masjid ini.
Hasilnya, seorang arsitek non-muslim bernama Frederich Silaban yang memenangkan sayembara dengan karya berjudul 'Ketuhanan' sebagai acuan pembangunan masjid itu.
Masjid Istiqlal dibangun di atas lahan 9,5 hektare dengan 5.138 tiang pancang, 12 pilar raksasa, kubah dengan diameter 45 meter hingga menara setingga 6.666 sentimeter atau sesuai dengan jumlah ayat Al-Qur'an.
(Baca: Istiqlal, Masjid Besar Penuh Makna yang Siap Bersolek)