Lion Air Group menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan guna mensterilkan pesawat Batik Air usai mengevakuasi warga negara Indonesia dari wuhan, Tiongkok. Pesawat dipastikan terbebas dari virus corona maupun bakteri atau virus lain sebelum kembali digunakan.
Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menjelaskan, usai mengantarkan WNI pulang dari Wuhan ke Indonesia, awak dan pesawat dalam penerbangan tersebut akan dikarantina selama 14 hari. Karantina dilakukan untuk mensterilkan dan mengobservasi pesawat agar tak ada bakteri dan virus yang menempel.
"Pesawat ini akan kami bersihkan, kami semprot disinfektan juga, sterilisasi, dan sekaligus perawatan," kata Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait saat jumpa pers di dalam pesawat Batik Air yang akan terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (1/2).
Selain pesawat, dua pilot dan sembilan awak kabin lainnya juga akan diobeservasi oleh Kementerian Kesehatan guna memastikan terbebas dari virus tersebut sebelum kembali bekerja
(Baca: Wabah Corona, Pemerintah Evakuasi 245 WNI dari Wuhan Gunakan Batik Air)
Edward menjelaskan, pesawat berjenis Airbus A330-300 yang digunakan dalam misi ini memiliki filter udara di dalam kabin (cabin air filter). Dengan demikian udara yang ada di dalam pesawat akan disaring sehingga virus maupun bakteri dipastikan mati.
"Jadi udara di sini diputar, nanti disaring dengan alat yang sudah disapkan pabrik pesawat, Airbus," kata Edward.
Dia memastikan, penerbangan ini tetap mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan maupun peraturan dunia dalam rangka keselamatan dan keamanan penerbangan. Awak kabin Batik Air sudah diberikan arahan oleh Kementerian Kesehatan dan menggunakan pakaian khusus untuk memproteksi virus.
"Awak kabin akan berpakaian seperti ini ketika nanti melakukan proses penerbangan dan selama proses penerbangan," kata Edward.
(Baca: WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Bakal Dikarantina di Natuna)
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto memastikan pesawat Batik Air itu sudah memenuhi semua persyaratan, baik peralatan, awak kabin, mapun lisensi.
"Termasuk bagaimana prosedur penangan di sana, bagaimana menaikkan penumpang, semua handling harus sesuai dengan kaidah dan syarat yang berlaku di Indonesia," katanya.
Adapun alasan dipilihnya Lion Air untuk misi ini lantaran hanya ada dua operator yang terbang ke Wuhan, yaitu Lion Air dan Sriwijaya Air. Namun, Lion Air dinilai cocok karena memiliki pesawat dengan kapasitas yang lebih besar.
Seperti diketahui, kapasitas pesawat Batik Air yang berangkat ini hampir mencapai 400 kursi. Sementara, jumlah WNI yang bakal dijemput dan dilakukan karantina sementara di Natuna sebanyak 250 orang, termasuk 5 anggota tim Kementerian Kesehatan yang melakukan pengecekan kesehatan WNI untuk proses evakuasi.