Jokowi Putuskan Rencana Evakuasi WNI dari Wuhan Sore Ini

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra.
Posko informasi warga Aceh di Wuhan, yang berlokasi di Kantor Dinas Sosial Provinsi Aceh, Banda Aceh.
30/1/2020, 16.25 WIB

Presiden Jokowi akan menggelar rapat internal untuk membahas soal rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok. Dalam rapat tersebut akan diputuskan langkah-langkah yang akan dijalankan.

"Sore ini baru kami akan putuskan. Nanti rapat internal saja," kata Jokowi di Puspitek, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/1).

Ia menjelaskan, pemerintah harus mempertimbangkan aturan-aturan Tiongkok untuk bisa melakukan evakuasi WNI dari Wuhan. Selain itu, pemerintah harus memutuskan beberapa hal, di antaranya seputar karantina atas para WNI setibanya di Tanah Air.

"Hal seperti ini jangan dianggap gampang. Harus disiapkan betul karena ini menyangkut virus," kata Jokowi.

(Baca: Korban Meninggal Virus Corona di Tiongkok Kembali Naik Jadi 170 Orang)

Keputusan lainnya yang akan diambil yakni tentang pelibatan TNI, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan, saat evakuasi WNI. Menurut Jokowi, TNI sudah menyatakan kesiapannya.

"Tinggal nanti saya (perintah). Kami lakukan setelah rapat," ucapnya.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, ada 243 WNI yang berada di provinsi Hubei, Tiongkok. Dari jumlah tersebut, ada 100 WNI berada di Wuhan yang terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain.

Selain Indonesia, ada 13 negara yang berencana mengevakuasi warganya dari Wuhan. Hal itu dilakukan karena kota tersebut merupakan tempat asal penyebaran virus corona.

(Baca: Para Peneliti Berpacu dengan Waktu Ciptakan Vaksin Virus Corona)

Adapun jumlah korban meninggal akibat virus corona di Tiongkok sudah mencapai 170 orang. Sedangkan jumlah korban yang dilaporkan terinfeksi virus tersebut sudah mencapai 7.711 orang.

Saat ini, virus corona dilaporkan sudah menyebar ke 17 negara selain Tiongkok. Negara-negara tersebut, antara lain Thailand, Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan, Vietnam, Kanada, Kamboja, Nepal, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Finlandia.

Reporter: Dimas Jarot Bayu