Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku, lebih memilih menjadi pengusaha ketimbang menduduki jabatannya saat ini. Apalagi, gajinya sebagai menteri hanya Rp 19 juta per bulan.
“Kalau menteri, gajinya hanya Rp 19 juta. Padahal kebijakan yang kami ambil, jauh lebih besar dibanding perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," kata Erick di Jakarta, Jumat (17/1).
Menurut dia, kontribusi pengusaha dan menteri BUMN terhadap masyarakat sama saja. Di satu sisi, ia merasa lebih bebas saat menjadi pengusaha.
Adapun Erick merupakan pendiri Mahaka Group. Perusahaan itu memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di bisnis media dan hiburan (entertainment) seperti Gen FM & Jak FM, Jak tv, Mahaka Advertising, Harian Republika, Golf Digest hingga Rajakarcis.com
(Baca: Erick Thohir Bakal Merger atau Likuidasi BUMN dengan Bisnis Tak Jelas)
Erick juga membeli 70% saham klub sepak bola Italia yang berlaga di seri A yakni F.C. Internazionale Milano (Inter Milano) pada November 2013. Ia pernah dipercaya sebagai presiden klub ke 21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut.
"Cuma memang yang membedakan (dengan pengusaha), ada kebijakan yang lebih besar dan berdampak (impactful) kepada masyarakat," kata Erick.
Erick juga mengaku, dirinya mendapat beberapa ancaman selama menjabat sebagai Menteri BUMN. Namun, ia enggan memerinci ancaman yang dimaksud maupun pengancamnya.
Ia hanya menjelaskan bahwa ancaman meningkat ketika dirinya berusaha menyelesaikan persoalan di Asuransi Jiwasraya dan Asabri. "Itu (ancaman) makanan sehari-hari, apalagi ada Jiwasraya dan Asabri,” kata dia.
Erick menilai, BUMN harus mampu berperan dalam hal ketahanan pangan dan energi hingga kesehatan. Dengan begitu, semua masyarakat merasakan manfaat dari setiap rupiah uang negara yang dibelanjakan.
(Baca: Mahfud dan Erick Thohir Dukung Polisi Usut Dugaan Korupsi Asabri)
Apalagi, total belanja modal (capital expenditure/capex) BUMN mencapai Rp 2.400 triliun. Jumlah itu lebih besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang senilai Rp 2.200 triliun.
Karena itu, menurut dia BUMN harus memiliki dampak kepada masyarakat. Dia mengatakan, BUMN mengalokasikan sekitar 34% dana untuk tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR. Sedangkan swasta hanya 5%.
Secara keseluruhan, Erick menegaskan dirinya bakal terus menjalankan tugas sebagai Menteri BUMN. Apalagi, jabatan itu sudah diamanatkan oleh Presiden Jokowi kepada dirinya.
Erick juga mengaku bakal menolak jika ditawari masuk partai politik. “Tidak (terpikir gabung partai politik). Jalur saya tetap di profesional," katanya.
(Baca: Menteri Erick Pastikan Dana Nasabah Jiwasraya Dicicil Mulai Februari)