Anjlok 0,28%, Damai Dagang AS-Tiongkok Tak Mampu Angkat Harga Minyak

Katadata
Ilustrasi Kilang Minyak. Harga minyak melemah 0,28% pada perdagangan Rabu (15/1).
Editor: Ekarina
15/1/2020, 10.47 WIB

Harga minyak melemah pada Rabu (15/1) waktu Indonesia menjelang ditekennya kesepakatan dagang fase 1 antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pasar khawatir perdamaian dagang tak berdampak signifikan mendorong permintaan bahan bakar, lantaran AS akan tetap bersikukuh mempertahankan tarif impor Negeri Panda.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/1) pukul 09.20 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret 2020 turun 0,28% ke level US$ 64,31 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari 2020 turun 0,33% menjadi US$ 58,04 per barel.

(Baca: Konflik AS-Iran Mereda, Harga Minyak Naik Tipis Sentuh US$ 64,3/Barel)

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kemarin malam menyatakan, AS akan tetap memberlakukan tarif, meski kesepakatan dagang akan diteken hari ini.

Hal tersebut dinilai bisa mempengaruhi pertumbuhan permintaan minyak Tongkok dengan terbatasnya aksesnya ke mitra dagang terbesar kedua. Sebab, Tiongkok selama ini merupaka salah satu penopang utama konsumsi minyak global.

Presiden AS Donald Trump dijadwalkan meneken perjanjian fase 1 dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He di Gedung Putih Rabu ini. Perjanjian itu mencakup kewajiban Tiongkok untuk membeli barang manufaktur, pertanian dan energi dari AS senilai US$ 50 miliar.

Namun, Menteri Keuangan Mnuchin mengatakan  AS akan mempertahankan tarif sampai selesainya tahap kedua perjanjian.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan