Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menghentikan subsidi pada harga elpiji 3 kilogram mulai semester II tahun ini. Sebagai gantinya, pemerintah akan memulai program penyaluran subsidi tertutup kepada masyarakat tidak mampu.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan ini adalah upaya pemerintah menyalurkan energi tepat sasaran. Masyarakat yang dianggap tidak berhak mendapat subsidi harus membeli pada harga pasar.
"Kami sedang lakukan persiapan bagaimana berikan subsidi langsung ke masyarakat, mudah-mudahan pertengahan tahun bisa diterapkan," ujar Djoko di Kantor Ditjen Migas, Selasa (14/1).
(Baca: Pertamina Dapat Kepastian Impor LPG Langsung dari Uni Emirat Arab)
Djoko mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan program tersebut agar dapat diimplementasikan dengan baik. Dia menjelaskan, salah satu skema penyaluran subsidi tertutup elpiji 3 kg yang dirancang lewat sistem biometrik dan atau QR Code.
Langkah ini menurut Djoko akan memudahkan pemeriksaan konsumsi elpiji masyarakat yang memerlukan. Dalam pelaksanaanya nantinya Pertamina akan menggandeng perbankan nasional. "Nanti bisa dicek kalau orang miskin rata-rata beli 3 tabung. Jadi bisa dilihat mana yang berhak dan tidak," ujarnya.
Djoko menjelaskan daftar penerima subsidi tertutup ini akan disesuaikan dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Ada tiga kriteria masyarakat tidak mampu dengan jumlah 15 juta hingga 25 juta keluarga.
"Nanti disosialisasikan ke masyarkat. Data sudah ada, kebijakannya seperti apa, belum diputuskan," kata Djoko. Dia juga optimis program ini mampu mengurangi konsumsi elpiji melon tahun ini yang telah ditetapkan sebesar 7 juta metrik ton.
(Baca: Pertamina Targetkan Laba Bersih Tahun Depan Capai Rp 31,6 Triliun)
Sedangkan Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan TNP2K Ruddy Gobel menyatakan penyaluran elpiji 3 kg secara tertutup sebenarnya siap untuk diimplementasikan. Namun keputusannya masih menunggu dari pemerintah.
Ruddy juga menjelaskan pola penyaluran subsidi tertutup 3 kg menggunakan metode biometrik melalui aplikasi LinkAja. Adapun TNP2K mengusulkan 31,4 juta keluarga yang menerima subsidi.