Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin para duta besar Indonesia bisa fokus pada diplomasi ekonomi. Sebab, Indonesia perlu investasi yang cukup besar.
“Saya ingin 70% sampai 80% apa yang kita miliki fokusnya di situ, diplomasi ekonomi,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1).
Jokowi pun meminta agar duta besar Indonesia berperan sebagai duta investasi. Menurut Jokowi, para duta besar Indonesia harus bisa mencari investor yang mau menanamkan modalnya di produk-produk substitusi impor, terutama sektor energi.
Pasalnya, impor migas masih cukup besar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas secara kumulatif sepanjang Januari-November 2019 mencapai US$ 19,75 miliar atau turun 29,06% secara tahunan (year on year/yoy).
“Bagaimana agar yang namanya impor energi kita bisa turun. Jangan senang impor gas terus atau impor minyak terus,” kata Jokowi.
(Baca: Kunjungi Abu Dhabi, Jokowi Kejar Investasi dan Jadi Pembicara Kunci)