Jokowi Minta Para Duta Besar Fokus Tarik Investasi ke Indonesia

Ilustrasi, Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Jokowi meminta duta besar Indonesia menjadi duta investasi.
9/1/2020, 11.15 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin para duta besar Indonesia bisa fokus pada diplomasi ekonomi. Sebab, Indonesia perlu investasi yang cukup besar. 

“Saya ingin 70% sampai 80% apa yang kita miliki fokusnya di situ, diplomasi ekonomi,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1).

Jokowi pun meminta agar duta besar Indonesia berperan sebagai duta investasi. Menurut Jokowi, para duta besar Indonesia harus bisa mencari investor yang mau menanamkan modalnya di produk-produk substitusi impor, terutama sektor energi.

Pasalnya, impor migas masih cukup besar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas secara kumulatif sepanjang Januari-November 2019 mencapai US$ 19,75 miliar atau turun 29,06% secara tahunan (year on year/yoy).

“Bagaimana agar yang namanya impor energi kita bisa turun. Jangan senang impor gas terus atau impor minyak terus,” kata Jokowi.

(Baca: Kunjungi Abu Dhabi, Jokowi Kejar Investasi dan Jadi Pembicara Kunci)

Jokowi pun meminta para duta besar dapat mencari investor yang mau menanamkan modalnya di produk biodiesel. Dengan demikian, produk biodiesel Indonesia semakin berkembang dan ekspornya meningkat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai pengembangan biodiesel dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia di mata dunia, khususnya Uni Eropa. Sebab Uni Eropa mendiskriminasi produk kelapa sawit Indonesia.

“Sekaligus ekspor minyak kita menjadi anjlok. Golnya ke mana? Golnya ke current account deficit kita menjadi plus, tidak negatif,” kata Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta para duta besar Indonesia bisa menjadi duta ekspor. Menurutnya, Indonesia tak bisa hanya berfokus mendorong ekspor ke negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok.

Indonesia, lanjutnya, juga perlu mengekspor produk ke negara-negara berkembang. “Itu banyak sekali. Memang tidak besar, kecil-kecil, tapi kalau dikumpulkan juga akan menjadi sebuah jumlah yang sangat besar,” kata Jokowi.

(Baca: Mentan Bakal Teken Nota Kesepahaman Ekspor Beras ke Tiongkok Februari)

Reporter: Dimas Jarot Bayu