Soal Kapal Asing Pencuri Ikan di Natuna, Luhut Bela Edhy Prabowo

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Ilustrasi, seorang nelayan memperbaiki kapal di desa Pengadah, Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (1/8).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
3/1/2020, 17.45 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membantah, masuknya kapal asing ke perairan Indonesia meningkat setelah Edhy Prabowo menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). Menurut Luhut, Edhy tetap mengawasi seluruh perairan Indonesia.

“Jangan dibilang setelah Pak Edhy ini lebih banyak kapal asing masuk, tidak, tidak betul itu,” ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/1).

Hanya saja, Luhut menilai kapal penjaga pantai (coast guard) milik KKP Indonesia tak bisa intensif melakukan pengawasan. Sebab, kapal coast guard yang dimiliki KKP terbatas.

(Baca: Insiden Natuna dan Kusutnya Sengketa Laut Cina Selatan)

Padahal, kapal-kapal coast guard milik KKP juga harus mengawasi perairan Indonesia dari aktivitas penyelundupan. “Kemarin misalnya, kami mau mobilisasi penanganan nikel yang diselundupkan, itu ada berapa puluh kapal dipindahkan ke sana semua,” kata Luhut.

Atas dasar itu, Luhut memastikan akan memperbaiki penjagaan di perairan Indonesia. Namun, dia kembali menegaskan agar hal ini tidak dibebankan kepada Edhy saja.

“Bukan coast guard dengan KKP tidak atau kurang bekerjanya setelah Pak Edhy. Tidak betul juga itu,” kata Luhut. (Baca: KRI Tjiptadi-381 TNI AL Usir Kapal Tiongkok yang Masuk Perairan Natuna)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu