Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut rata-rata korban banjir di Jabodetabek meninggal dunia karena tenggelam. Selain itu, beberapa korban meninggal karena tertimbun tanah longsor.
Oleh karena itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau masyarakat yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan wilayah rawan longsong untuk segera mengungsi hingga cuaca kembali normal. Sebab, upaya evakuasi tidak bisa dilaksanakan dengan cepat karena banyaknya jumlah korban yang meminta pertolongan, sedangkan jumlah petugas evakuasi terbatas.
"Jumlah warga yang meminta evakuasi itu jumlahnya belasan ribu, sedangkan unsur aparat yang bertugas di lapangan masih terbatas," kata Doni usai melakukan pemantauan di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/1).
Doni pun mengapresiasi keputusan Panglima TNI dan Polri untuk menerjunkan personilnya demi mempercepat proses evakuasi. Sehingga jumlah korban dapat diminimalisir.
(Baca: Status Darurat Bencana Berlaku jika Pemprov DKI Tak Bisa Atasi Banjir)
Mantan Danjen Kopassus itu juga meminta pemerintah, kementerian, maupun relawan untuk membantu evakuasi dan siaga apabila banjir kembali terjadi. Nantinya, alat evakuasi yang akan digunakan dialokasikan dari peralatan milik pemerintah pusat.
"Seluruh cadangannya milik pemerintah pusat dari TNI, Polri, dan Badan SAR Nasional semua akan dikerahkan," kata dia.
Berdasarkan catatan BNPB hingga pagi hari Kamis (2/1) jumlah pengungsi akibat banjir di Jabodetabek mencapai 62.442 yang tersebar pada 302 titik pengungsian. Tedapat dua titik pengungsian yang paling dipenuhi korban terdampak banjir, yakni Cipinang Melayu dan Cengkareng.
"Kota Bekasi belum kami dapat laporannya karena tadi tidak hadir rapat koordinasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo saat menggelar Rakor Banjir Jabodetabek, beberapa waktu sebelumnya.
BNPB mencatat umlah korban jiwa dari peristiwa tersebut mencapai 16 orang. Data ini merupakan perhitungan sementara, sambil menunggu perkembangan situasi di lapangan.
"Total ada 16 korban. Ini data sementara kalau di data Kemensos ada 26. Ini yang sudah kami catat dan masih mencari lagi," kata dia.
(Baca: Gubernur Anies Sebut Kondisi Banjir Jabodetabek Mulai Terkendali)