Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, seharusnya kerugian negara akibat bencana alam, seperti banjir yang terjadi di Jakarta, bisa dihindari. Pasalnya, bencana alam seharusnya bisa dikalkulasi dampaknya sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum dan berdampak besar pada masyarakat.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani ketika ditanya media soal kerugian negara yang disebabkan oleh banjir di beberapa Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Rabu (1/1) dini hari. "Kami terus berupaya agar kerugian-kerugian yang berasal dari bencana bisa diminimalkan," kata Sri Mulyani ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, pembangunan seharusnya sudah memperhitungkan berbagai risiko, termasuk bencana alam sehingga bisa dikalkulasi dampaknya. Langkah antisipasi kerusakan bangunan tersebut merupakan pekerjaan rumah berbagai pihak. Dengan fasilitas umum, perumahan, dan infrastruktur yang baik, Indonesia bisa mengantisipasi dampak perubahan pola bencana alam dan pola iklim.
Meski tidak menyebutkan nilai kerugian negara akibat banjir yang melanda, Sri Mulyani mengatakan ada kerugian besar baik secara material maupun korban jiwa sehingga bencana ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Untuk itu, Kementerian Keuangan terus memonitor kerugian negara melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, dan pemerintah daerah.
(Baca: BNPB Catat 62 Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir Jabodetabek)
Titik Banjir di Jabodetabek
Beberapa titik di Jabodetabek masih lumpuh karena banjir yang terjadi sejak Rabu (1/1). Seperti dilansir dari akun twitter @TMCPoldaMetro, lokasi banjir yang melanda ibu kota dan sekitarnya tersebar di beberapa titik dan memiliki kedalaman bervariasi.
Hingga pukul 07.36 WIB, banjir masih terjadi di Jl. Bendungan Hilir Raya, tepatnya di depan RSAL Mintohardjo. Begitu pula di Jalan Kayu Putih mengarah Kelapa Gading, Jakarta Timur yang masih terendam genangan air 20 cm.
Titik banjir lain berada di Jalan Raden Patah, Ciledug, Tangerang dan Perumahan Cantiga, Cipondoh Tangerang. Perumahan Ciledug Indah I di Tangerang juga masih digenangi banjir. Dari foto unggahan TMC Polda Metro, terlihat sejumlah mobil yang diparkir terendam air sungai yang meluap.
Genangan air juga terlihat di Jalan Budi Utomo dan Jalan Wahidin II, Jakarta Pusat. “Namun masih bisa dilalui kendaraan,” demikian tulis akun @TMCPoldaMetro, Kamis (2/1).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi di wilayah DKI Jakarta mencapai 62 ribu orang. Adapun korban jiwa mencapai 16 orang.
(Baca: Masih Tergenang Banjir, Ini Ruas Tol yang Ditutup Jasa Marga)