Presiden Jokowi mengomentari kabar bahwa dirinya mengintervensi pemilihan ketua umum Golkar. Menurut dia, tidak ada seorang pun di luar partai beringin yang bisa melakukan intervensi, termasuk dirinya dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Sebelumnya, loyalis Bambang Soesatyo, Syamsul Rizal Hasdy menuding Pratikno ikut menekan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat I dan II serta sejumlah kepala daerah dari Golkar agar mendukung petahana Airlangga Hartanto.
“Munas tuh urusan internal Golkar. Kalau Mensesneg bisa intervensi ke Golkar, jagoan benar,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12). Adapun pemilihan ketua umum Golkar bakal digelar dalam Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta pada 3-6 Desember 2019 mendatang.
(Baca: Orang Dekat Presiden Disebut Berpeluang Besar Duduki Kursi Golkar 1)
Jokowi mengklaim dirinya dan Pratikno tak mengenal satu pun tokoh dari DPD Golkar tingkat I dan II. Karenanya, peluang untuk mengintervensi jalannya Munas Golkar semakin kecil.
Di sisi lain, Jokowi memaklumi jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali ikut campur dalam Munas Golkar. Sebab, ketiganya memang kader partai tersebut.
(Baca: Jelang Munas Golkar, Airlangga Tawarkan Loyalis Bamsoet Jabatan)
Ketiganya, kata dia, berhak untuk ikut menentukan nasib Golkar di masa mendatang. “Ya biarkan-lah Golkar secara demokratis menentukan arah ke depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar Munas Golkar tak menciptakan kegaduhan politik. Ia mengatakan, sebagai partai besar, Golkar perlu turut menjaga stabilitas politik. “Juga ikut berkontribusi besar dalam pembangunan nasional kita,” kata dia.