Presiden Joko Widodo alias Jokowi menilai ekonomi masa depan akan mengarah kepada industri kreatif dan digital. Hal tersebut bakal menguntungkan bagi Asia Tenggara atau ASEAN dan Korea Selatan.
"ASEAN dan Korea Selatan memiliki potensi besar dalam industri kreatif,” kata Jokowi dalam forum Asean-Republic of Korea (RoK) CEO Summit di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO) pada Senin (25/11).
Bloomberg Innovation Index pada 2014-2017 menempatkan Korea Selatan pada peringkat teratas di sektor industri kreatif. Sektor tersebut menyumbang US$ 5,79 miliar bagi perekonomian Negeri Gingseng itu.
(Baca: Produsen Baja asal Korsel Bakal Investasi Rp 42 T di Krakatau Steel)
Di sisi lain, Jokowi menilai lebih dari 647 juta penduduk menjadi aset penting bagi pengembangan industri kreatif Asia Tenggara. "SDM juga kunci bagi sebuah negara untuk antisipasi potensi ekonomi masa depan,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya revitalisasi pendidikan guna menciptakan link and match dengan dunia kerja. Adapun penguatan kerja sama ekonomi kreatif Asia Tenggara dan Korea Selatan dapat menjadi lompatan besar bagi kawasan.
(Baca: Kemenparekraf: 3 Alasan Investor Asing Investasi di Bisnis Kuliner RI)
Saat ini, Indonesia telah mengeluarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk membangun industri yang berdaya saing global di era digital. "Industri kreatif dan digital adalah salah satu “The Next Big Thing” Indonesia. Indonesia saat ini menjadi tuan rumah perusahaan-perusahaan decacorn, unicorn dan startup,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengundang partisipasi para pelaku usaha Korea Selatan dalam mendukung tumbuh kembang startup di Indonesia. Startup di Tanah Air dinilai memiliki potensi yang masih sangat besar.