Presiden Joko Wododo memilih Direktur Keuangan PT Pertamina Pahala Mansury sebagai direktur utama PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN. Sementara, mantan pimpinan KPK Chandra Hamzah bakal menempati jabatan komisaris utama BTN.
Keputusan itu diambil setelah Jokowi berdiskusi dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (22/11).
“Pak Pahala ada tugas baru juga sebagai direktur utama BTN dan komisaris utama ditempati Pak Chandra Hamzah,” kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
(Baca: Jokowi Putuskan Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina)
Menurut Erick, penempatan Pahala dan Chandra di BTN akan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 27 November 2019 mendatang. Keduanya dipilih untuk menyelesaikan berbagai isu kurang baik di internal bank BUMN tersebut.
“BTN ini ujung tombak pembiayaan perumahan rakyat nasional. Apalagi kita akan pindah ke ibu kota baru, kalau tidak ada fasilitas rumah, bagaimana?” kata Erick.
Kursi dirut BTN kosong setelah pemerintah memberhentikan Maryono dan semula berencana mengangkat mantan Direktur Utama BRI Suprajarto. Namun, Suprajarto yang saat itu diturunkan dari jabatan direktur utama BRI enggan mengisi posisi direktur utama BTN.
(Baca: Suprajarto Mengundurkan Diri, Kursi Dirut BTN Ditentukan dalam 90 Hari)
Selain Pahala dan Chandra, Jokowi juga telah memutuskan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi komisaris utama Pertamina pada hari ini. Ahok bakal didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang menjabat sebagai wakil komisaris utama Pertamina.
Sementara, posisi direktur keuangan Pertamina yang ditinggalkan Pahala akan ditempati Emma Sri Martini yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama PT Telkomsel.