Penyakit autoimun yang diidap penyanyi Ashanty Siddik Hasnoputro mulai menyerang kelenjar tiroidnya. Hal ini membuat kondisi kesehatannya menurun. Sekujur tubuh istri Anang Hermansyah itu penuh bentol-bentol sejak awal pekan ini.
Ia terpaksa menjalani endoskopi dan biopsi di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. “Mau dicek autoimunnya jenis apa, apa sebabnya,” kata perempuan berusia 35 tahun itu seperti terlihat dalam video Youtube dengan akun the Hermansyah A6 yang tayang kemarin, Rabu (20/11).
Dugaan sementara Ashanty terkena alergi karena penderita autoimun memang memiliki diet khusus. Sejak mendapat diagnosis penyakit itu pada bulan lalu, Ashanty hanya mengonsumsi makanan organik. “Pantangannya banyak. Enggak boleh (makan) tepung, enggak boleh nasi,” ucap anak sulungnya, Aurel Hermansyah, kepada awak media.
Mengutip dari Alodokter.com, autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Hal ini membuat antibodinya menyerang sel-sel sehat itu.
Belum jelas apa penyebab orang menderita penyakit tersebut. Beberapa ahli meyakini ada beberapa faktor yang meningkatkan risikonya, seperti etnis, gender, lingkungan, dan riwayat keluarga.
(Baca: Ini Penyebab Autoimun, Penyakit yang Diderita Ashanty dan Gigi Hadid)
Turunan dari autoimun mencakup lebih dari 80 penyakit, termasuk di dalamnya diabetes tipe 1 (kadar gula darah penderitanya melebihi batas normal karena tidak mampu memproduksi hormon insulin), lupus (penyakit inflamasi kronis karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri), dan psoriasis (kulit bersisik).
Penyakit autoimun lainnya, yaitu multiple sclerosis (sistem saraf pusat terganggu sehingga menimbulkan gangguan penglihatan dan koordinasi tubuh), tiroiditis Hashimoto (penyakit yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid), rheumatoid arthritis (nyeri, radang, dan pembengkakan sendi), dan sindrom Guillain-Barre (kelelahan sampai kelumpuhan).
Selain belum jelas penyebabnya, penyakit ini juga belum ada obatnya. Dokter biasanya memberikan obat untuk menekan gejalanya agar tidak timbul flare alias kondisi akut yang terjadi pada pasien autoimun.
Selain obat ada pula diet khusus untuk pengidap autoimun. Di dunia medis aturan makan ini disebut autoimmune protocol (AIP) diet. Tujuannya, untuk meredakan peradangan di usus dan makan makanan yang kaya nutrisi.
(Baca: Tanaman Kratom, Herbal yang Dilarang BNN Mulai 2022)
Apa itu AIP Diet untuk Penderita Autoimun?
Diet ini kerap dinamakan pula paleo autoimmune protocol. Berdasarkan situs MedicalNewsToday, aturan makan ini muncul berdasarkan keyakinan penyakit autoimun disebabkan oleh kondisi yang disebut “usus bocor”.
Teorinya adalah lubang kecil di usus menyebabkan makanan masuk ke dalam organ tubuh lainnya. Hal ini diduga menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan menyerang jaringan lainnya.
Dengan makanan yang kaya nutrisi, maka peradangan di usus dapat terhindar, bahkan bisa menyembuhkan kebocoran. AIP diet dipercaya dapat membantu mengatur ulang sistem kekebalan tubuh, mencegah respon autoimun, mengurangi dan mencegah gejala penyakit autoimun.
Biasanya, selama beberapa minggu pengidap penyakit itu akan melakukan diet ketat ini. Setelah itu, secara perlahan pasien akan diperkenalkan kembali dengan makanan biasa. Cara tersebut dapat membantu dokter melihat apakah ada reaksi tubuh ketika bertemu jenis makanan tertentu.
Jenis makanan dalam AIP diet adalah daging dan ikan (tapi bukan yang diternak), sayuran (tapi bukan tomat, terong, paprika, dan kentang), ubi jalar, buah (dalam jumlah sedikit), santan, alpukat, zaitun, minyak kelapa, dan makanan berfermentasi bebas susu (seperti kombucha, kefir dari santan, dan kimchi).
Lalu, madu atau sirup maple (jumlahnya sedikit), rempah segar non-biji (seperti basil, mint, dan oregano), teh hijau, kaldu tulang, dan cuka (sari apel dan balsamic).
(Baca: Jokowi Minta Impor Bahan Baku Obat Disetop)
Mengapa Nasi Tidak Boleh Dikonsumsi Pengidap Autoimun?
Nah, nasi ternyata tidak termasuk dalam AIP diet. Pasalnya, beras yang dimasak menjadi nasi pulen memiliki angka indeks glikemik yang tinggi. Semakin tinggi angkanya, dapat menyebabkan peningkatkan gula darah. Hal ini dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Tidak hanya nasi, penderita autoimun juga harus menghindari turunan dari produk gandum karena mengandung gluten. Contohnya, pasta, roti, mie, kue, biskuit. Sebuah studi menunjukkan diet gluten baik untuk perempuan yang mengidap tiroid autoimun.
Makanan lainnya yang tidak bisa dikonsumsi pengidap penyakit ini adalah semua produk susu, telur, polong-polongan, tomat, terong, paprika, kentang, gula (termasuk pengganti gula), mentega, minyak, zat aditif makanan, dan alkohol.
(Baca: Saingi Alodokter dan Halodoc, Startup Kesehatan Prixa Adopsi AI)