Pengusaha yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno menegaskan tidak pernah ada pembicaraan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait posisi jabatan di kementerian maupun perusahaan pelat merah.
"Saya bilang untuk berkontribusi, tidak perlu harus menjabat sebagai menteri atau pejabat BUMN. Tapi, di manapun kita berada," kata Sandi ketika ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (20/11).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa BUMN merupakan tempat yang tidak boleh memiliki unsur politik. Sehingga Sandi yang merupakan kader Partai Gerindra, mengatakan kepada Erick bahwa BUMN akan sangat disorot kalau beberapa jabatan diisi oleh orang-orang politik.
"Saya ingin berada di tengah masyarakat dan saya sudah sampaikan ke Pak Erick dan dia sangat mengerti," katanya menambahkan.
(Baca: Kadin Sebut Chandra Hamzah Kandidat Terbaik untuk Pimpin BUMN)
Menurutnya, BUMN perlu dikelola dengan baik oleh talenta terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Talenta-talenta terbaik itu harus diseleksi secara seksama dan benar, untuk memastikan tidak ada benturan kepentingan dan unsur politis.
Tidak hanya itu, pencarian talenta tersebut juga harus dipastikan tidak ada aspek politik karena BUMN adalah milik rakyat. Sementara, jika BUMN dipolitisasi, nantinya tujuan BUMN untuk menjadi agen pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan tidak akan tercapai.
Sandi pun mengatakan bahwa dia memang sudah jarang bertatap muka dengan Erick yang merupakan sahabat masa kecilnya. Namun, dia mengaku tetap menjaga komunikasi melalui pesan singkat WhatsApp, dan banyak memberi masukan soal bidang yang saat ini dipegang oleh Erick.
"Mengenai tingginya utang yang ada di BUMN dan bagaimana kita membangun infrastruktur dalam konsep kemitraan. Membawa talenta-talenta terbaik yang dimiliki oleh Indonesia untuk bisa membangun Indonesia ini agar bisa berdaya saing dan berkelas dunia," kata Sandi.
(Baca: Erick Thohir Geser Eselon I Jadi Bos Hutama Karya hingga Pelindo II)
Sebelumnya, Erick beberapa kali melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh, baik dari kalangan politisi maupun profesional untuk mengisi jabatan di BUMN. Selain itu, Erick juga merombak total jajaran eselon I Kementerian BUMN, dan menggeser pejabat-pejabatnya menjadi direksi di beberapa BUMN.
Salah satu tokoh yang menjadi pembicaraan yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang datang ke Kementerian BUMN pekan lalu. Ahok dikabarkan bakal mengisi jabatan di BUMN, yaitu sebagai Komisaris di PT Pertamina (Persero).