Bertemu Dua Jam dengan Erick Thohir, Ini yang Dibahas Chandra Hamzah

KATADATA/IHYA ULUM ALDIN
Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah memberikan keterangan kepada awak media usai bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
18/11/2019, 13.42 WIB

Bekas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupasi (KPK) Chandra Hamzah bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hari ini. Chandra mengatakan selama pembicaraan sekitar dua jam membahas seputar upaya meningkatkan kinerja dan praktik korupsi di BUMN.

"Bagaimana kinerjanya BUMN, visi ke depan Pak Menteri, beberapa koreksi yang perlu diperbaiki. Ada aturan hukum itu perlu kami sampaikan," kata Chandra di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11).

Chandra mengatakan pertemuan tersebut tak membahas mengenai tawaran jabatan. "Tidak ada (tawaran jabatan). Kami bicara umum-umum saja," kata Chandra.

(Baca: Setelah Ahok, Eks Pimpinan KPK Bertemu Menteri BUMN Erick Thohir)

Dalam pertemuan tersebut, Erick sempat bertanya-tanya latar belakang pengalaman bekerja di BUMN. Chandra pernah menjabat Komisaris Umum PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Dia juga sempat ditunjuk menjadi Komisaris Utama Bank Tabungan Negara (BTN) meski ditolaknya. "Ditanya bagaimana pengalaman saya ketika itu. Banyak membicarakan BUMN," katanya.

Chandra juga sempat membahas mengenai korupsi yang banyak menjerat pejabat-pejabat di lingkungan BUMN. Tak ada kasus yang secara khusus menjadi topik pembicaraan. Chandra bercerita, Erick Thohir prihatin dan menaruh perhatian dengan kasus korupsi di BUMN. "Jangan sampai BUMN menjadi bancakan, jangan sampai terjerat kasus korupsi lagi," kata Chandra.

Kasus korupsi tersebut menghambat kinerja BUMN. Erick membandingkan kekayaan BUMN kalah dengan orang-orang terkaya dunia. "Kekayakan tujuh orang di Forbes itu lebih besar dari pada kekayaan kita. Kenapa tak bisa seperti itu," kata Chandra.

(Baca: Anggap Ahok Bersih, Luhut Heran Ada Penolakan di BUMN )

Chandra bertemu dengan Erick setelah sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dipanggil untuk mendapat tawaran di BUMN. Erick masih mencari beberapa pimpinan BUMN. Saat ini, BUMN energi yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN) memang tengah mengalami kekosongan jabatan direktur utama. Di sisi lain, Pertamina diisukan akan mengalami perubahan pimpinan. Pertamina kini dipimpin Nicke Widyawati.

Selain dua BUMN energi tersebut, dua BUMN finansial juga mengalami kekosongan posisi dirut yakni Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara (BTN). Posisi dirut Induk BUMN tambang Inalum juga kosong setelah ditinggal Budi Gunadi Sadikin yang diplot menjadi wakil menteri BUMN.

(Baca: Erick Thohir Lakukan Evaluasi Menyeluruh, 5 BUMN Jadi Prioritas)