Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Budi Gunadi Sadikin membeberkan alasan Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai salah satu bos di perusahaan negara. Budi mengatakan Ahok dianggap berprestasi sehingga perlu diberikan kesempatan.
Tadi pagi, Ahok bertemu dengan Erick selama 1,5 jam di Kementerian BUMN. Usai pertemuan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan diminta menduduki jabatan di salah satu perusahaan pelat merah. Namun Budi tak memberitahu jabatan bos BUMN apa yang akan diemban oleh Ahok.
“Pak Ahok salah satu putra terbaik bangsa. Kalau ada orang yang berprestasi kami beri kesempatan itu,” kata Budi di di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Rabu (13/11).
(Baca: Luhut Anggap Ahok Layak Jadi Petinggi BUMN)
Budi mengatakan Presiden Joko Widodo meminta Erick dan tim membangun ekosistem BUMN yang baik. Hal tersebut tentunya memerlukan bantuan putra putri terbaik bangsa. Apalagi 134 BUMN mampu menghasilkan pendapatan Rp 2.400 triliun per tahun.
“Atau sedikit di atas pendapatan negara,” kata mantan Direktur Utama Inalum itu.
Terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan mantan Ahok bakal memimpin BUMN strategis. Arya juga memberi kode perusahaan pelat merah itu berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak.
Arya juga menjelaskan Ahok telah sepakat dengan Erick untuk memulai tugas secepatnya. Namun mantan Bupati Belitung Timur itu tetap harus melalui proses di tim penilai akhir (TPA) terlebih dulu.
“Beliau punya kapasitas untuk memperbaiki banyak hal,” kata Arya.
(Baca: Peluang Ahok Pimpin BUMN Energi Tuai Pro dan Kontra)
Saat ini, terdapat empat BUMN yang mengalami kekosongan jabatan pada posisi pucuk pimpinan definitif. Keempatnya adalah Inalum, Bank Mandiri, Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta Bank Tabungan Negara (BTN).