PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengatakan, bakal menyiapkan data-data yang diperlukan PT Pertamina (Persero) guna mengambil alih pengelolaan Blok Rokan. Pertamina akan secara resmi mengambil alih blok migas itu dari Chevron saat kontraknya habis pada 2021.
Senior Vice President Policy and Government and Public Affairs PT CPI Wahyu Budiarto menjelaskan, pihaknya akan membantu memuluskan proses tranisisi pengalihan Blok Rokan ke Pertamina. Salah satunya, dengan menyediakan data-data yang dibutuhkan Pertamina untuk mengelola blok migas itu.
"Kami akan membantu Pertamina agar dapat beroperasi dengan smooth dan cepat (pada Blok Rokan). Sekarang bicara data, sehingga tidak usah mulai dari nol. Data yang diperlukan oleh mereka apa saja, kami sediakan," kata Wahyu saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (4/11).
(Baca: Chevron Akui Minyak Blok Rokan Dicuri)
Saat ini, menurut dia, pihaknya masih menunggu daftar data yang dibutuhkan Pertamina untuk kemudian diserahkan kepada BUMN migas itu. Data yang akan diserahkan, menurut Wahyu, salah satunya akan terkait penerapan teknologi tingkat lanjut Enhanced Oil Recovery (EOR) di Blok Rokan.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto meminta Pertamina langsung menerapkan EOR kimia secara penuh di Blok Rokan pada 2021. Pertamina pun menyatakan kesiapannya untuk menerapkan teknologi tersebut.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H.Samsu mengatakan pihaknya serius menerapkan EOR. "Pada dasarnya kami menaruh perhatian yang sangat serius untuk EOR secara keseluruhan," ujar Dharmawan beberapa waktu lalu.
(Baca: SKK Migas Desak Pertamina dan Chevron Sepakati Transisi Blok Rokan)
Pertamina pun akan melakukan studi subsurface di beberapa lapangan yang akan dimulai pada 2020. Pertamina akan bersinergi dengan institusi atau lembaga penelitian atau universitas dalam negeri untuk mempercepat rencana pengembangan Blok Rokan.
"Hasil studi ini akan menjadi dasar rencana kerja Pertamina pada awal pengelolaan Blok Rokan," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman.
Berdasarkan data SKK Migas, lifting minyak bumi Chevron Pacific Indonesia sepanjang 2018 sebesar 209.478 BOPD (barel minyak/hari) turun dari 6,44% tahun sebelumnya. Meski turun. Chevron masih menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan lifting minyak bumi terbesar seperti tergambar dalam databooks di bawah ini.