Setelah berkordinasi dengan Kepolisian, Jasa Marga akhirnya menutup Tol Padaleunyi arah Cileunyi. Langkah tersebut diambil setelah terjadi kebakaran pipa minyak Pertamina di jalan tol Padaleunyi KM 130 pada Selasa (22/10) sekitar pukul 14.30 WIB.
Pengguna jalan yang menuju jalan tol Padaleunyi arah Cileunyi dialihkan ke Gerbang Tol (GT) Baros dan GT Pasteur. Selain itu, jalan tol Padaleunyi arah Jakarta dibuka kondisional untuk bahu jalan dan lajur satu, sambil mengalihkan pengguna jalan ke GT Pasir Koja.
Hingga pukul 16.30 WIB, Jasa Marga masih terus memonitor kondisi di lapangan. Saat ini proses penanganan kebakaran oleh pihak terkait masih berlangsung. Jasa Marga dalam keterangan pers menyatakan tidak ada korban dari pengguna jalan.
Lebih lanjut Jasa Marga menyatakan kebakaran terjadi di lokasi pekerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Kebakaran diakibatkan adanya bored pile atau tiang pancang PT KCIC yang mengenai pipa minyak Pertamina Bandung – Cilacap.
(Baca: Pipa Pertamina di Tol Padalarang Terbakar, Dekat Proyek Kereta Cepat)
Di sisi lain, Pertamina menyatakan telah menghentikan pengoperasian pipa yang mengalirkan BBM jenis Pertamina Dex tersebut. Pertamina juga terus berupaya memadamkan api.
"Kami masih fokus ke pemadaman api, sudah turunkan kendaraan pemadam dua fire truck yang membawa air dan foam, juga koordinasi dengan dinas pemadam kebakaran," ujar Dewi ketika dihubungi pada Selasa (22/10).
Biarpun terjadi kebakaran pada pipa BBM, namun Dewi menyatakan pasokan BBM di wilayah Bandung dan sekitarnya aman. Sebab, ada pasokan BBM dari Balongan dan Tasikmalaya. Selain itu, TBBM Ujung Berung masih beroperasi karena masih ada stok yang tersisa.
Nantinya Pertamina bakal langsung menginvestigas penyebab kebakaran setelah api padam. Sejauh ini, Pertamina belum bisa menyebut indikasi awal penyebab kebakaran.
Dewi juga belum bisa memastikan adanya hubungan proyek kereta cepat KCIC. Sebab, seluruh proyek konstruksi seharusnya berada di luar buffer zone atau wilayah instalasi pipa Pertamina. "Kami belum tahu karena pemasangan tiang pancang itu,"ujar Dewi.
(Baca: Pertamina Batasi Konsumsi Biosolar Subsidi di Kepulauan Riau)