Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) menyatakan saat ini tingkat Inklusi Keuangan di Indonesia sudah melampaui target tahun ini. Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan OJK.
"Survei OJK target 75 persen tahun ini, alhamdulillah telah terlampaui. Angka detail belum bisa kami sampaikan," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Tirta Segara di Kota Kasablanka Jakarta Sabtu (19/10)
Berdasarkan catatan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SKNI) yang telah dicanangkan sejak 2016, target inklusi keuangan pada tahun ini ditargetkan sebesar 75%. Tingkat inklusi keuangan di Indonesia berkembang pesat, dari 49% pada 2017. Kini OJK mencatat keterjangkauan masyarakat mengakses layanan keuangan sudah lebih dari 75%.
(Baca: OJK: Inklusi Keuangan Meningkat Pesat Meski Belum Capai Target 75%)
"Untuk tahun depan, kmi lakukan riset lagi, riset itu kan selesainya nggak bisa cepat," ucapnya saat ditanyai mengenai target inklusi keuangan tahun depan.
Sementara, survei yang dilakukan OJK tahun 2019 tingkat literasi masyarakat juga meningkat. Target literasi sebesar 35% telah terlampaui, bahkan melebihi target.
OJK juga menggandeng lembaga keuangan untuk terus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Beberapa program yang dilaksanakan yakni mengadakan pameran dan edukasi kepada masyarakat. Diharapkan dengan rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut masyarakat akan semakin mengenal lembaga jasa keuangan formal dan mau mengaksesnya.
(Baca: Ada Fintech, BI Optimistis Inklusi Keuangan Capai Target 75% Tahun Ini)
"Jumlah lembaga jasa keuangan yang terlibat meningkat dari tahun sebelumnya 52 menjadi hampir 90 lembaga jasa keuangan. Berasal dari berbagai industri perbankan, asuransi, pasar modal, pegadaian hingga fintech peer to peer lending," kata dia.