Nama-nama politisi PDI Perjuangan mulai beredar sebagai calon menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dari informasi yang dihimpun Katadata.co.id dari berbagai politisi di partai berlambang banteng merah, paling tidak ada sembilan nama kader PDIP yang telah diajukan kepada Jokowi.
Salah satu nama yang masuk adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sekaligus mantan aktivis Adian Napitupulu. Adian hari Kamis (17/10) kemarin sempat muncul di Istana sekitar pukul 10.30 WIB. Hanya saja, tak diketahui apa alasan kedatangannya bertemu Jokowi atau Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
(Baca: Pengusaha, Politisi & Menteri yang ke Istana saat Jokowi Susun Kabinet)
Ketua dan Sekretaris Fraksi PDIP di DPR yakni Utut Adianto dan Bambang Wuryanto disebut masuk dalam daftar calon menteri. Anggota DPR lainnya yakni Hendrawan Supratikno, Nusyirwan Soedjono, Aria Bima, hingga mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly juga dipertimbangkan Jokowi untuk jadi pembantunya.
Selain itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono juga disebut menjadi kandidat penghuni kabinet lima tahun ke depan. Dari informasi yang beredar, PDIP berpeluang mendapat jatah lima menteri.
Ketika dikonfirmasi, Aria Bima menyatakan tidak tahu mengenai kabar masuknya dia sebagai pembantu Jokowi. “Belum pernah dengar,” ujarnya melalui pesan Whatsapp kepada Katadata.co.id, Jumat (18/10).
(Baca: Pengusaha, Politisi & Menteri yang ke Istana saat Jokowi Susun Kabinet)
Hendrawan juga enggan berandai-andai posisinya di masa depan. Dia menyerahkan kepada Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal kebenaran kabar ini.
Namun Hendrawan mengatakan nama-nama calon menteri sebenarnya sudah mengerucut. Dia meminta kabar soal posisi PDIP di kabinet ditanyakan lebih lanjut kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. “Takutnya saya nanti offside,” katanya.
Hasto sempat mengatakan Presiden Jokowi menjaring calon menteri dengan menyeleksi kepala daerah yang dianggap berhasil membangun daerahnya. "PDIP punya banyak kepala daerah yang memiliki komitmen kerakyatan yang kuat," kata Hasto, Jumat (18/10).
Selain itu dia menyatakan PDIP memantau posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Alasannya Kemendikbud adalah tulang punggung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang jadi sasaran pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
“Dengan menitikberatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi bangga dengan kemampuan bangsa sendiri,” kata Hasto, Kamis (18/10).
(Baca: Jelang Kabinet Baru, PDIP Pantau Kursi Mendikbud)
Megawati dalam pembukaan Kongres V PDIP menyatakan tak terima jika hanya diberikan empat kursi oleh Jokowi. Apalagi menurutnya, partai banteng telah memenangkan pemilihan umum dua kali berturut-turut.
“Jangan nanti (Jokowi bilang) sudah banyak menang, sudah ada (menguasai) di DPR, dikasih cuma empat. Emoh, tidak mau,” kata Mega awal Agustus lalu.
Mendengar pernyataan Mega, Jokowi langsung menjanjikan jatah menteri terbesar bagi PDIP. Namun mantan Walikota Solo itu tak menyebut berapa posisi yang akan didapatkan PDIP. “Pasti terbanyak, itu jaminan saya,” ujar Jokowi.
(Baca juga: Megawati Minta Lebih Empat Menteri, Jokowi Jamin PDIP Dapat Terbanyak)