Harga minyak mentah dunia terkerek naik pada perdagangan Kamis (10/10) atau Jumat pagi waktu Indonesia. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh Chairman OPEC yang menyatakan bahwa organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut mungkin akan mengambil tindakan untuk menyeimbangkan pasar.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis Brent, naik US$ 78 sen atau 1,3% menjadi US$ 59,10 per barel. Sedangkan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate naik US$ 96 sen, atau 1,8% menjadi 53,55 per barel.
Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo tidak merinci apakah organisasi negara-negara pengekspor minyak akan memperpanjang pengendalian tingkat produksi untuk menstabilkan harga minyak.
"Pertemuan Desember antara OPEC dan sekutu termasuk Rusia akan mengambil keputusan yang akan membuat kita berada di jalur stabilitas tinggi dan berkelanjutan untuk 2020," kata Barkindo.
(Baca: Dipicu Ketegangan di Timur Tengah, Harga Minyak Dunia Naik Tipis)
Akan tetapi komentar Barkindo menyuntikkan sedikit harapan ke pasar untuk harga minyak yang lebih stabil. "Barkindo mengirim sinyal bahwa OPEC serius dalam menstabilkan harga minyak," kata analis Price Futures Group, Phil Flynn seperti dikutip dari Reuters.
Di sisi lain, Arab Saudi menyatakan kepada OPEC produksi minyak bulanan turun sebesar 660.000 barel per hari (barel of oil per day/bopd) pada September setelah serangan terhadap fasilitas minyak milik Saudi Aramco. Sementara OPEC menurunkan perkiraan pertumbuhan produksi di negara-negara non-OPEC pada tahun depan.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga berencana untuk membahas upaya menstabilkan harga minyak dunia dalam kunjungannya ke Arab Saudi pada Senin pekan depan untuk melakukan pembicaraan dengan Raja Salman dan Putera Mahkota Mohammad bin Salman.
Sinyal dari OPEC sendiri mengisyaratkan prospek pasar minyak yang lebih ketat, namun kenaikan harga sedikit tertahan karena stok minyak mentah AS yang merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, mengalami peningkatan.
Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan stok minyak mentah AS naik 2,9 juta barel hingga 4 Oktober ini, lebih dari dua kali lipat ekspektasi analis.
(Baca: Harga Minyak Indonesia Sentuh US$ 60,84 per Barel pada September 2019)