Katadata.co.id mendapatkan penghargaan jurnalistik yaitu Piala Presiden Kompetisi Nasional Media 2019, yang diselenggarakan oleh Jurnalisme Profesional untuk Bangsa. Katadata mendapatkan penghargaan Piala Presiden untuk kategori media cetak dan siber nasional dan nusantara.
Juara pertama untuk kategori tersebut adalah Kompas dengan artikel berjudul "Anak-anak Indonesia Diperdagangkan". Adapun, juara kedua diraih Katadata.co.id dengan judul "Saatnya Kebangkitan Ekonomi Kreatif" dan juara ketiga Tempo berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu".
"Saatnya Kebangkitan Ekonomi Kreatif" merupakan sebuah edisi khusus yang memotret geliat ekonomi kreatif di Indonesia, disajikan dalam bentuk empat artikel, satu video, dan satu infografik. Edisi khusus ini ditayangkan di website Katadata.co.id pada 8 April 2019 lalu. (Baca juga: Saatnya Kebangkitan Ekonomi Kreatif)
Kategori lain dalam kompetisi ini adalah karya jurnalistik televisi, karya jurnalistik radio, tajuk rencana, dan artikel opini di media cetak dan siber. Salah satu pemenang kategori opini terbaik adalah "Integrasi Nasional dalam Taruhan" yang ditulis oleh tokoh nasional Ahmad Syafii Maarif di Republika.
Para dewan juri kompetisi ini adalah sejumlah tokoh dan wartawan senior, yaitu Ninok Leksono (editor senior Kompas dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara); Shinta Dhanuwardoyo (CEO dan Founder Bubu.com); Vita Datau (Tenaga Ahli Menteri Pariwisata); Agus Pambagio (Penasihat senior Kementerian Lingkungan Hidup); Eko Sulistyo (Deputi Bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden) dan Freddy Tulung (konsultan komunikasi pemasaran).
Ketua penyelenggara Piala Presiden Kompetisi Nasional Media, Margiono, menyatakan kompetisi tersebut akan digelar berkelanjutan. "Nanti di tengah-tengahnya akan ada kompetisi-kompetisi jurnalistik lainnya," kata dia dalam malam penganugerahan Piala Presiden 2019 ini di Jakarta, Kamis (10/10).
Sementara itu, dalam kata sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara--yang mewakili Presiden Joko Widodo--- menyatakan, karya jurnalistik hasil kompetisi ini diharapkan mampu menjadi masukan untuk pemerintahan periode 2019-2024. "Setidaknya untuk kominfo, bagaimana berinteraksi dengan media dan pers."
Menurut dia, ada banyak karya jurnalistik yang menjadi masukan, di antaranya peningkatan sumber daya manusia. "Dan masukan ini memang menjadi fokus pemerintah," ujarnya. Selain Rudiantara, acara penganugerahan kompetisi ini juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Ketua Dewan Pers M. Nuh.