Pertamina tengah mencari mitra buntuk proyek Green Refinery (Kilang Ramah Lingkungan). Sebab, perusahaan plat merah tersebut berencana membangun minimal tiga proyek green refinery.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan green refinery yang akan dikembangkan oleh perseroan bakal berada di Indonesia bagian barat, tengah dan timur. "Kami bikinnya kan bukan cuma satu, nanti kan harus ada di Indonesia bagian barat, tengah dan timur, jadi kami terbuka," kata Nicke di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10).
Sejauh ini Pertamina telah mendapatkan satu mitra, yakni Eni, untuk membangun satu green refinery di kilang Plaju untuk wilayah Indonesia Barat. Proyek tersebut dalam proses desain. "Sedang finalisasi tahap desain," ujar Nicke.
Kerja sama Pertamina dan Eni ditandai dengan penandatanganan tiga kesepakatan di Roma, Italia, pada Rabu (30/1). Dua kesepakatan berkaitan dengan pengembangan green refinery, yakni Head of Joint Venture Agreement (kesepakatan awal pembentukan perusahaan patungan) dan Term Sheet CPO Processing (Pemrosesan Minyak Sawit).
(Baca: Pertamina dan Aramco Belum Sepakat, Proyek Kilang Cilacap Mandek)
Kesepakatan lain yang diteken oleh Nicke dan Chief Executive Officer (CEO) ENI Claudio Descalzi kala itu yakni nota kesepahaman mengenai circular economy, low carbon products, dan renewable energy. Penandatanganan kesepakatan disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif mengatakan kerja sama tersebut adalah tonggak penting bagi pengembangan energi di Indonesia, terutama dalam mengurangi penggunaan energi fosil. Harapannya impor minyak mentah bisa berkurang demi kemandirian energi nasional.
Indonesia juga dapat memaksimalkan potensi sumber daya alam terbarukan. “Indonesia memiliki sumber green energy yakni minyak kelapa sawit yang melimpah. Ini bisa menjadi potensi besar bagi Indonesia ke depannya,” ujar Budi berdasarkan keterangan resminya beberapa waktu lalu.
(Baca: Jokowi Ingin Kilang Rampung, Pertamina Sudah Jual Obligasi Rp 21 T)
Selain green refinery, Pertamina juga berencana membangun enam kilang. Dua proyek diantaranya adalah pembangunan kilang minyak baru di Bontang dan Tuban dengan kapasitas masing-masin 300 MBCD.
Sisanya adalah pengembangan empat kilang eksisting yang berada di Balikpapan dari kapasitas 260 MBCD menjadi 360 MBCD, kilang Cilacap dengan kapasitas 348 MBCD menjadi 370 MBCD. Kemudian kilang Dumai dari kapasitas 140 MBCD menjadi 300 MBCD, serta kilang Balongan dari 125 MBCD menjadi 280 MBCD. Berikut rincian enam proyek kilang tersebut :