Jokowi Sepakati Kerja Sama Ekonomi, Digital, Keamanan dengan Singapura

ANTARA FOTO/REUTERS/Feline Lim
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi PM Singapura Lee Hsien Loong (ketiga kiri), melakukan inspeksi pasukan, di Istana, di Singapura, Selasa (08/10/2019).
Penulis: Ekarina
8/10/2019, 21.43 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long sepakat meningkatkan kerja sama. Beberapa sektor yang disepakati di antaranya yakni di sektor ekonomi, investasi, keamanan, digital hingga pendidikan.

Jokowi mengatakan, Indonesia menyambut kerangka negosiasi untuk 'flight information region' (FIR) atau kendali ruang udara yang sudah disepakati kedua negara.

"Indonesia menghormati posisi Singapura untuk mengawasi wilayah udaranya. Tim teknis kami sudah memulai negosiasi dan saya mendorong agar dipercepat," katanya di Istana Singapura, Selasa (8/10).

(Baca: Besok, Jokowi Bahas Peluang Investasi dan Vokasi dengan PM Singapura)

Di bidang ekonomi, Jokowi dan PM Singapura juga sepakat meningkatkan kerja sama keuangan antara bank sentral kedua negara, dalam pengelolaan likuiditas valas (bilateral liquidity management arrangement).

Mantan Walikota Solo ini juga menyambut meningkatnya partisipasi perusahaan dalam pengembangan kawasan industri Kendal dan Nongsa Digital Park, Batam.

"Kami menyambut baik tindak lanjut leader's retreat tahun lalu termasuk peningkatan tenant di Kawasan Indrustri Kendal, pembangunan Nongsa Digital Park karena Singapura telah mendukung dibukanya perusahaan Pegatron di Batam," ujarnya.

Kedua negara juga sepakat untuk mendorong kerja sama bilateral di bidang investasi dan perdagangan.

Selanjutnya di bidang infrastruktur, Indonesia menawarkan kerja sama pendanaan termasuk kereta api Makassar-Parepare dan bandara Labuan Bajo.

Lalu, kedua negara meningkatkan pendidikan vokasi termasuk operasionalisasi politeknik Kendal dan RISING (Republic of Indonesia and Singapore) Fellowship.

"Terakhir, kami sepakat untuk mendorong ekonomi digital di bidang fintech (financial technology, e-commerce, layanan data, pengembangan techno park dan regional innovation hub," ujarnya.

(Baca: Investor Asing Enggan Masuk, Jokowi Perintahkan Para Menteri Berbenah)

PM Lee Hsien Long mengatakan kerja sama ekonomi Indonesia-Singapura terus menguat.  Singapura saat ini merupakan investor terbesar Indonesia sejak 2014. 

"Kami juga akan meningkatkan kerja sama jangka panjang yaitu di kawasan Batam-Bintan-Karimum yang dapat mendukung para penumpang dari Changi," kata PM Lee.

Dia juga menyatakan akan meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi digital dengan penandatangan digital national single window. 

Sedangkan di bidang keamanan, PM Lee mengharapkan penyelesaian negosiasi FIR.

"Dalam bidang managemen kawasan udara khususnya FIR, kita telah menyepakati kerangka diskusi mengenai hal ini," ungkap PM Lee.

Presiden Joko Widodo dan PM Lee dalam pertemuan tersebut juga menyaksikan penandatanganan dua dokumen kerja sama yaitu perjanjian pertukaran data elektronik fasilitasi dan pengamankan perdagangan serta nota kesepahaman mengenai kerja sama kearsipan.

Perjanjian pertukaran data elektronik yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat

Perjanjian kedua adalah penandatangan nota kesepahaman kerja sama selama tiga tahun ke depan antara Arsip Nasional Republik Indonesia dan Arsip Nasional Singapura. Perjanjian itu memungkinkan kedua lembaga untuk berbagi pengetahuan arsip mengenai sejarah dan budaya.

Reporter: Antara