Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan resmi dan Perdana Menteri Belanda Y. M. Mark Rutte di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah hal, termasuk yang terkait isu kelapa sawit dan kebutuhan produksi sawit berkelanjutan.
Rutte mengatakan, sektor kelapa sawit saat ini memiliki masalah yang cukup kompleks. "Kami berupaya untuk mengubah situasi kompleks ini menjadi peluang," kata Rutte.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) 'Joint Production on Sustainable Palm Oil' antara Indonesia dan Belanda. Adapun MoU tersebut telah diteken pada 26 September 2019 di New York, Amerika Serikat.
(Baca: Jokowi Ajak Belanda Investasi di Bidang Maritim dan Pengelolaan Air)
Penandatanganan MoU Indonesia-Belanda diapresiasi oleh mantan Walikota Solo tersebut. Jokowi menyebut, upaya ini diperlukan untuk mendukung penguatan kapasitas petani sawit skala kecil Indonesia, khususnya dalam memenuhi sertifikasi ISPO.
Adapun program yang diatur dalam kerja sama tersebut, di antaranya adalah dengan mendorong produktivitas kelapa sawit berkelanjutan, melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta peningkatan kesejahteraan petani sawit skala kecil Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga mengajak Belanda untuk meningkatkan kerja sama investasi di Indonesia, salah satunya dilakukan di bidang infrastruktur maritim dan pengelolaan air.
Jokowi menilai penguatan kerja sama Indonesia-Belanda sebagai hal yang penting di tengah situasi pelemahan perekonomian dunia. Negeri Kincir Angin tersebut juga dipandang sebagai salah satu mitra penting Indonesia, baik di bidang perdagangan, investasi, maupun pariwisata.
“Kita perlu upaya meningkatkan kerja sama ekonomi dengan banyak mitra, termasuk dengan Belanda,” kata Jokowi.
(Baca: Bertemu PM Belanda, Jokowi Bahas Kerja Sama Strategis)
Karena itu dia mengajak Belanda untuk meningkatkan kerja sama di bidang vokasi, terutama di bidang kemaritiman dan keperawatan. Ini mengingat pemerintah dalam lima tahun ke depan akan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, Indonesia-Belanda sepakat meningkatkan perdagangan yang terbuka dan adil. "Sebagai penutup saya berikan apresiasi kepada pemerintah Belanda yang secara konsisten tegas menghormati kedaulatan negara Republik Indonesia,” kata Jokowi.