PKS Harap Pemilihan Ketua MPR Lewat Musyawarah

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Suasana jalannya Sidang Paripurna MPR ke-2 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019). Sidang Paripurna MPR tersebut beragendakan pengesahan jadwal acara sidang dan pembentukan fraksi-fraksi dan kelompok Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
3/10/2019, 12.12 WIB

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan dukungan terhadap calon Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR). Namun PKS menginginkan agar pemilihan Ketua MPR dapat berlangsung secara musyawarah mufakat.

“Jangan sampai ada voting ya kalau menurut saya,” kata Ketua Fraksi PKS di MPR Tifatul Sembiring di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/10).

Apalagi menurut Tifatul, calon Ketua MPR telah mengerucut ke dua orang, yakni Bambang Soesatyo dan Ahmad Muzani. Bambang merupakan calon Ketua MPR dari Fraksi Golkar. Sementara, Muzani merupakan calon Ketua MPR dari Fraksi Gerindra.

Dengan dua calon Ketua MPR, Tifatul menilai mekanisme voting bakal percuma. Terlebih, dukungan bagi kedua calon Ketua MPR sudah terpetakan jelas.

(Baca: Mengukur Kinerja DPR Lama dan Harapan untuk DPR Baru)

Bambang didukung oleh Golkar, PDIP, PPP, Nasdem, dan PKB. Sedangkan Muzani didukung oleh Gerindra. Adapun, PKS, PAN, dan Demokrat belum menyatakan dukungannya.

“Kalau kira-kira sudah jelas menang si A atau si B, terus kami ngotot voting juga, nanti kan malu ya,” ucap Tifatul.

Hingga saat ini, proses lobi antar fraksi terus berlangsung. Tifatul mengatakan, proses lobi untuk pemilihan calon Ketua MPR cukup cair.

Pasalnya, sudah tak ada lagi koalisi partai dalam parlemen periode 2019-2024. Kondisi ini berbeda jika dibandingkan pada periode sebelumnya.

“Tidak ada tension gitu loh, jadi kami pun mendukung itu nanti,” kata dia.

Rencananya, sidang paripurna pemilihan Ketua MPR akan berlangsung pukul 19.00 WIB. Pada Kamis pagi, rapat gabungan antar fraksi DPR dan kelompok DPD digelar terlebih dahulu.

(Baca: PDIP Dukung Bamsoet Jadi Ketua MPR dengan Syarat Setuju Amendemen UUD)

Reporter: Dimas Jarot Bayu