Demonstrasi di DPR, Buruh Ingin Sampaikan Tiga Tuntutan ke Puan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Aksi Hari Buruh Internasional atau May Day di Bundaran HI, Jakarta. Massa buruh ahri Rabu (2/10) berkumpul di depan DPR meminta bertemu Ketua DPR Puan Maharani untuk menyampaikan tiga aspirasi.
2/10/2019, 13.56 WIB

Massa dari berbagai serikat buruh hari ini (2/10) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mereka ingin bertemu dengan Ketua DPR Puan Maharani untuk menyampaikan tiga aspirasi.

Ketua Harian Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi mengatakan, tiga tuntutan itu adalah menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menuntut revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan, serta menolak rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

“Kami akan berusaha. Jika tidak bertemu aksi kami sia-sia,” kata Rusdi di Jl. Gatot Subroto, Rabu (2/10).

(Baca: Revisi UU Tenaga Kerja Masih Dikaji, Menaker: Draft yang Beredar Hoaks)

Rusdi mengatakan, buruh belum mendapat jawaban dari DPR soal kesanggupan Puan menemui mereka. Saat ini serikat pekerja masih melakukan lobi guna menghadirkan mantan menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut .

“Masih negosiasi, kita tunggu saja,” kata Rusdi.

Sedangkan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam orasinya mengatakan revisi UU Ketenagakerjaan hanya menjatuhkan buruh. “Semakin terpuruk di tengah kebijakan upah murah,” ujar Iqbal.

Iqbal menolak kenaikan iuran kelas tiga BPJS Kesehatan yang akan menurunkan daya beli pekerja. Selain itu, ia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) merevisi PP 78 agar menyejahterakan buruh.

Selain KSPI, aksi hari ini diikuti oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Pekerja Nasional (SPN) hingga Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI).

(Baca: Jokowi Bertemu Buruh Bahas Revisi UU Ketenagakerjaan)

Iqbal bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea telah bertemu Jokowi pada hari Senin (30/9). Andi Gani meminta Jokowi berdialog dengan buruh sebelum merevisi UU Ketenagakerjaan.

“Kami meminta buruh tenang menghadapi situasi ini,” kata Andi usai pertemuan.