Menteri LHK: Titik Panas Turun, Penanganan Karhutla Terus Dilakukan

ANTARA FOTO/RAHMAD
Pekerja parkir menggunakan payung saat turun hujan lebat di Kota Lhokseumawe Sekitar, Aceh, Kamis (19/9/2019) malam. Warga berharap turunnya hujan dapat meredakan kabut asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan Sumatera menyelimuti sejumlah daerah di Aceh.
23/9/2019, 07.42 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan titik panas relatif menurun. Hal ini seiring upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui modifikasi cuaca dan pemadaman di darat. Selain itu, hujan alami yang turun.  

“Kemarin siang (21/9) dilaporkan hujan turun di Palangka Raya serta sebagian Kaltim dan Kalsel. Hujan buatan juga terus dilakukan di Riau, mengingat di provinsi ini mengalami dampak asap karhutla dari provinsi tetangga (Jambi dan Sumsel),” kata Siti dalam keterangan tertulis, Minggu (22/9).

Berdasarkan instrumen pantauan Earth (22/9) pada pukul 15.00 WIB, titik panas telah berangsur turun hingga 50%, dan asap di Kalimantan semakin menipis. Meski begitu, Siti mengatakan bahwa penanganan karhutla dan asap terus dilakukan oleh tim Satgas di lapangan.

(Baca: BNPB Catat 328.724 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar hingga Agustus)

Adapun tim Satgas lapangan terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, masyarakat peduli api (MPA), swasta, Pemda, relawan, dan komunitas masyarakat lainnya. Langkah pemadaman dilakukan di udara melalui modifikasi cuaca, dan pemadaman darat, terutama di lahan gambut yang sulit dipadamkan.

“Presiden Joko Widodo telah berpesan bahwa sebaik-baiknya mengatasi ancaman karhutla adalah pencegahan. Namun saat api sudah membesar, tim Satgas tetap memiliki semangat pantang pulang sebelum padam,” ujar dia.

Berdasarkan data planologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah areal terbakar di Sumatera seluas 84.832 hektare (ha), Kalimantan 98.316 ha, dan Papua/Papua Barat seluas 6.296 ha. Sehingga dari ketiga pulau tersebut yaitu Sumatera, Kalimantan, Papua/Papua Barat maka totalnya 189.444 hektar (Sumatera 44,78 persen, Kalimantan 51,90 persen, Papua/Papua Barat 3,32 persen).

Halaman:
Reporter: Antara