Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melantik Julius Wiratno sebagai Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Julius menggantikan Fatar Yani Abdurrahman yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala SKK Migas.
Sebelumnya, Julius menjabat sebagai Kepala Divisi Program Kerja SKK Migas. "Akhirnya komite pengawas SKK Migas merekomendasikan saudara untuk menjabat posisi Deputi SKK Migas. Selamat!" kata Jonan saat pelantikan di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (19/8).
Jonan pun menekankan jajaran SKK Migas untuk terus fokus terkait operasi di bidang hulu migas. Contohnya seperti menjaga produksi dan lifting agar sesuai target yang ditetapkan APBN.
"Jadi saya enggak mau mendengar alasan unplanned shut down. Kalau kontraktor migas mengajukan ke saya, saya kurang suka, kenapa? Saya besar di transportasi, kalau anda naik pesawat dan jatuh karena unplanned shutdown itu akan sering," ujar Jonan.
(Baca: Lifting Migas Dipatok Tinggi, SKK Migas Sesuaikan Target Kontraktor)
Makanya penting sekali peran Deputi Operasi SKK Migas dalam kegiatan hulu migas. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan dua tugas yang diembannya memang cukup berat.
Namun dirinya akan berusaha keras dalam memenuhi tugas tersebut. Dengan begitu, target produksi dan lifting yang ditetapkan APBN bisa tercapai.
"Dua tugas lumayan berat ya yang pertama kan mengenai produksi, nomor satu kan harus sesuai target yang harus disetujui dengan kontraktor migas. Nomor dua lifting yang harus sesuai APBN. Kami harus berupaya lebih keras," kata Julius saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (19/8).
Selain itu, Jonan juga melantik dua orang pejabat struktural di lingkungan Kementerian ESDM. Taufiq Martakusuma dari Kepala bagian umum dan hukum dirotasi menjadi Kepala Bidang Penatausahaan Barang Milik Negara. Kemudian Roy Rassy Fay, alih jabatan menjadi Kepala bagian umum dan hukum.
(Baca: Eksplorasi dan EOR Jaga Asa Capai Produksi Minyak 1 Juta BOPD di 2030)