Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abudarrahman menargetkan proyek Lapangan Kedung Keris Blok Cepu mulai berproduksi pada Oktober 2019. Pasalnya, ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) selaku operator proyek tersebut tinggal merampungkan tahapan akhir pemasangan pipa.
Lapangan Banyu Urip nantinya akan menambah produksi Blok Cepu yang ditargetkan memproduksi minyak hingga 216 ribu barel per hari (bopd). Makanya proyek tersebut dijadwalkan produksi pada tahun ini. "Oktober nanti lah," kata Fatar kepada Katadata.co.id Senin (16/9).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher ketika dihubungi secara terpisah mengatakan seluruh peralatan dalam proyek Kedung Keris sudah terpasang. EMCL hanya perlu hydrotest untuk mengukur integritas peralatan terutama pipa.
(Baca: ExxonMobil Jajal Produksi Blok Cepu Hingga 225 Ribu BOPD)
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi Alam mengatakan pihaknya tengan menyambungkan pipa dari Lapangan Kedung Keris ke fasilitas produksi Banyu Urip. "Tie in ke fasilitas Banyu Urip," kata Azi.
Pihaknya pun terus berupaya mengembangkan proyek Kedung Keris secara maksimal. Dengan begitu diharapkan minyak perdana dari lapangan tersebut dapat Diproduksi pada akhir tahun ini.
Saat ini Blok Cepu menjadi penopang utama produksi minyak bumi nasional. Dari data SKK Migas, realisasi produksi minyak siap jual (lifting) ExxonMobil Cepu Ltd di Blok Cepu hingga semester I 2019 mencapai 216.761 barel minyak per hari (bopd) atau 100% dari target lifting APBN.
EMCL selaku operator memegang hak kelola Lapangan Kedung Keris sebesar 45%. Kemudian ada PT Pertamina EP Cepu sebesar 45% dan sisanya dipegang Badan Usaha Milik Negara (BUMD).
(Baca: AMDAL Direvisi, Produksi Blok Cepu Bisa Naik jadi 225 - 230 Ribu Barel)