Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat empat besar kontraktor migas utama mampu mencapai target produksi minyak dalam rencana kerja dan anggaran (Work Plan and Budgeting) 2019. Keempat kontraktor tersebut adalah Chevron Pacific Indonesia, ExxonMobil, Pertamina, dan Petrochina.
Hingga 31 Agustus 2019, Chevron Pacific Indonesia yang mengelola Blok Rokan mencatatkan realisasi produksi minyak sebesar 197 ribu barel minyak per hari (bopd) atau 7 ribu bopd lebih banyak dari rencana kerja dan anggaran tahun ini dan target APNB 2019 sebesar 190 ribu bopd.
Kemudian, ExxonMobil Cepu Ltd di Blok Cepu mencatatkan realisasi produksi minyak sebesar 220 ribu bopd, sekitar 6 ribu bopd di atas anggaran WP&B 2019. Realisasi produksi tersebut mencapai 4 ribu bopd lebih besar dari target APBN 2019 sebesar 216 ribu bopd.
Berikutnya, Pertamina di Blok Sanga-Sanga yang mencatatkan realisasi produksi sebesar 10 ribu bopd, atau 1 ribu bopd di atas anggaran WP&B 2019. Meskipun begitu, Pertamina Hulu Sanga-Sanga belum mampu mencapai target APBN 2019 yang berkisar di angka 12 ribu bopd.
(Baca: AMDAL Direvisi, Produksi Blok Cepu Bisa Naik jadi 225 - 230 Ribu Barel)
"Kemudian ada tambahan, Petrochina Jabung, dengan produksi kondensat rata-rata 16 ribu bopd, sekitar 3 ribu bopd di atas target WPnB 2019," ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher kepada Katadata.co.id, Selasa (10/9). Dalam APBN 2019, produksi Petrochina ditargetkan sebesar 14 ribu bpod.
Lebih lanjut Wisnu mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk memaksimalkan peningkatan produksi kontraktor migas hingga akhir tahun ini. Caranya dengan kegiatan kerja ulang (work over) sumur dan pemeliharaan sumur.
Selain itu, beberapa proyek yang akan produksi di kuartal III-IV 2019 juga akan akan dipacu untuk menambah produksi migas di akhir tahun ini. "Yang utama di Suban dan Kedung Keris di Cepu," kata Wisnu.
(Baca: Selesai Mengebor Tiga Sumur, Premier Oil Dapat Tambahan Produksi Gas)